Nilai ekspor internasional Bali tercatat meningkat 4,55%. Nilainya naik dari US$47.759.366 menjadi US$49.930.457.
Dibandingkan Juni 2021, nilai ekspor Bali Juni 2022 akan meningkat 27,54%.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Hanif Yahya, pada Senin 1 Agustus 2022 dikatakan bahwa dari sepuluh besar negara tujuan ekspor Bali pada Juni, tujuh negara tujuan mengalami peningkatan.
Ketujuh negara tersebut adalah Singapura, Jepang, Prancis, Vietnam, Jerman, Inggris, dan Kanada. Persentase kenaikan terbesar tercatat di Vietnam, dengan peningkatan 125,42% dari $692.799 menjadi $1.621.347.
Sementara dibandingkan dengan rekor Juni 2021, nilai ekspor delapan dari sepuluh besar negara tujuan ekspor mengalami peningkatan.
Peningkatan terbesar terjadi pada ekspor ke Singapura yang mencatat kenaikan sebesar 966,98%. Ekspor meningkat dari US$606.664 menjadi US$6.472.955. Ekspor ke Singapura didominasi oleh garmen dan aksesoris non rajut.
Secara keseluruhan, nilai ekspor Bali selama periode Januari-Juni 2022 tercatat sebesar US$299.422.374.
Menurut Yahya, produk ikan, krustasea, dan moluska merupakan jenis produk yang mendominasi ekspor Bali Juni lalu.
“Nilainya sebesar $13.132.728 atau 26,30 persen dari total nilai ekspor,” kata Yahya.
Sejalan dengan ekspor Bali, kinerja impor Bali pada Juni 2022 juga menunjukkan peningkatan.
Nilai impor Bali pada Juni 2022 tercatat sebesar USD 10.560.978, naik 68,49% dari Mei 2022 sebesar USD 6.268.119. Di antara lima negara sumber impor teratas pada Juni 2022, nilai impor dari Hong Kong mencatat kenaikan bulanan terbesar.
Impor dari Hong Kong meningkat 711,70% dari US$377.661 di bulan Mei menjadi US$3.065.476. Hal ini disebabkan oleh peningkatan impor produk logam mulia dan perhiasan atau batu mulia. Secara kumulatif, nilai impor selama periode Januari-Juni 2022 tercatat sebesar US$28.839.558.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”