Presiden Joko Widodo berjanji untuk mengatasi rintangan yang terus-menerus seperti birokrasi, undang-undang perburuhan yang kaku, dan infrastruktur yang buruk selama masa jabatan keduanya untuk bersaing dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand untuk menarik investasi asing langsung (FDI).
Website ‘Single Online Submission’ oss.go.id akan memproses proposal investasi berdasarkan tingkat risiko, investasi berisiko rendah hanya perlu didaftarkan dan investasi rata-rata memenuhi standar nasional.
“Kita ingin iklim investasi kita semakin kondusif (…) untuk meningkatkan kepercayaan investor, menciptakan lapangan kerja dan menjadi solusi atas masalah meningkatnya pengangguran akibat pandemi,” kata Jokowi, demikian presiden akrab disapa pers tersebut. konferensi. peluncuran situs web.
Situs web tersebut merupakan bagian dari undang-undang penciptaan lapangan kerja yang kontroversial, yang disahkan tahun lalu meskipun ada protes dari serikat pekerja, pemerhati lingkungan dan kritikus lain yang melihatnya terlalu pro-bisnis.
Jokowi telah mencoba mendigitalkan permintaan investasi sebelumnya, tetapi memproses proposal di beberapa daerah masih bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Situs web tersebut memberi kementerian investasi baru Jokowi otoritas yang lebih besar sehingga dapat turun tangan ketika otoritas lokal terlalu lama merespons, kata para pejabat.
BACA JUGA NEWSLETTER TEKNOLOGI HARI INI
Lihatlah kembali salah satu pertempuran paling penting dalam sejarah urusan India.
Baca sekarang
Indonesia keluar dari resesi ekonomi pada kuartal kedua dengan pertumbuhan PDB 7,07% dan investasi naik 7,54%, tetapi analis memperingatkan pemulihan menghadapi kemunduran karena kebangkitan kasus Covid-19.
Website baru, yang dibuat oleh perusahaan telekomunikasi Indosat, telah menghilangkan biaya aplikasi untuk perusahaan hingga 5 miliar rupee ($ 347.705), kata menteri. ‘Investasi Bahlil Lahadalia saat diluncurkan.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”