JAKARTA, 30 Jan (Reuters) – Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati adalah salah satu kandidat yang dipertimbangkan untuk menjadi gubernur bank sentral berikutnya, menggantikan ketua saat ini yang masa jabatannya berakhir pada Mei, dilaporkan Senin dari situs berita lokal.
Di bawah undang-undang bank sentral yang baru saja direvisi, Presiden Joko Widodo harus menyerahkan setidaknya satu nama ke parlemen pada bulan Februari, untuk memberikan waktu bagi anggota parlemen untuk melakukan tes bakat dan kesesuaian calon sebelum memilih orang terbaik untuk pekerjaan itu.
Gubernur Bank Indonesia (BI) saat ini Perry Warjiyo juga sedang dipertimbangkan untuk masa jabatan kedua dan terakhir, Detik.com melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. Portal berita itu juga mencantumkan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa dan Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti sebagai kandidat potensial lainnya.
Kumparan.com melaporkan Purbaya, Sri Mulyani, dan Warjiyo sebagai nama yang dipertimbangkan, tetapi tidak mengutip sumber apa pun.
Purbaya menolak mengomentari potensi pencalonannya saat dihubungi oleh Reuters, Senin. Kantor presiden dan lainnya yang disebutkan oleh media tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Warjiyo, dalam wawancara dengan Bloomberg News pekan lalu, mengatakan dia yakin Widodo akan memilih orang terbaik untuk memimpin BI, tetapi tidak memberikan rincian.
BI telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak Agustus sebagai bagian dari siklus pengetatan bank sentral pasca pandemi.
Dilaporkan oleh Stefanno Sulaiman, Ananda Teresia, Gayatri Suroyo; Diedit oleh Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”