Para peneliti telah menemukan spesies baru pohon gambut di Sumatera Selatan.
Pohon gambut setinggi 40 meter (130 kaki) yang mereka pelajari sekarang memiliki nama ilmiah Lophopetalum tanahgambut. Namanya diterjemahkan menjadi “kelopak bermahkota rawa” dari bahasa Latin dan Bahasa Indonesia.
Untuk mempelajari pertumbuhan pohon dan mengumpulkan sampel buah dan kuncup, para ilmuwan dari NUS Environmental Research Institute (NERI) berenang menyeberangi sungai dan memanjat pohon raksasa itu setiap bulan selama lebih dari satu bulan setahun. Mereka bekerja dengan para ahli dari British Royal Botanic Gardens di Kew untuk mendeskripsikan spesies tersebut. Temuan mereka muncul di jurnal Phytotaxa.
Penelitian ini merupakan bagian dari Program Penelitian Lahan Gambut Tropis Terpadu (INTPREP) NERI, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang mekanisme dekomposisi gambut dan revegetasi hutan dan perkebunan di sistem gambut tropis.
itu Lophopetalum tanahgambut merupakan penemuan kedua tim terhadap pohon gambut di Sumatera Selatan di bawah program penelitian NUS. Mereka melaporkan penemuan pertama mereka, yang merupakan penemuan baru pertama pohon rawa gambut dalam hampir 60 tahun, pada Januari 2022.
Penemuan terbaru menambah daftar potensi tumbuh sekitar 350 spesies pohon di hutan rawa gambut Asia Tenggara. Rawa itu kuat spons karbon yang menyimpan sejumlah besar karbon dalam bentuk akumulasi materi tanaman mati. Namun, rawa gambut telah menurun tajam di Indonesia karena puluhan tahun penebangan, pengeringan dan pembakaran perkebunan untuk menghasilkan bahan baku untuk minyak kelapa sawitdan pulp dan kertas.
“Jika Anda ingin merestorasi rawa gambut, pertama-tama Anda harus tahu tanaman apa itu,” kata Lahiru Wijedasa, co-lead INTPREP.
Sumber: UNS
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”