Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Indonesia, dalam pernyataannya mengatakan gempa bawah laut tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi dahsyat telah menewaskan sedikitnya enam orang dan merusak bangunan di pulau utama Indonesia, Jawa, dan mengguncang tempat wisata di Bali, kata para pejabat pada hari Sabtu. Tidak ada peringatan tsunami yang diposting.
Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 6,0 melanda pantai selatan pulau itu pada pukul 2 siang waktu setempat (7 pagi GMT). Itu berpusat 45 km (28 mil) selatan kota Sumberpucung di kabupaten Malang di provinsi Jawa Timur, pada kedalaman 82 km (51 mil).
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Indonesia, mengatakan gempa bawah laut tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi lereng tanah atau bebatuan yang bisa menyebabkan longsor.
Bebatuan yang jatuh menewaskan seorang wanita yang mengendarai sepeda motor dan melukai serius suaminya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kata Wakil Bupati Indah Amperawati kepada MetroTV. Beberapa rumah juga dilaporkan rusak di lingkungan itu.
Laporan TV menunjukkan orang-orang berlarian dalam kepanikan dari pusat perbelanjaan dan gedung di beberapa kota di provinsi Jawa Timur.
Badan Pencarian dan Penyelamatan Indonesia merilis video dan foto rumah dan bangunan yang rusak, termasuk langit-langit rumah sakit di Blitar, kota dekat Malang. Pihak berwenang terus mengumpulkan informasi tentang tingkat kerugian dan kerusakan di daerah yang terkena dampak.
Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan 270 juta orang, sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya di “Cincin Api”, busur gunung berapi dan patahan di cekungan Pasifik.
Pada bulan Januari, gempa berkekuatan 6,2 skala Richter menewaskan sedikitnya 105 orang dan melukai hampir 6.500 orang, sementara lebih dari 92.000 mengungsi, setelah melanda kabupaten Mamuju dan Majene di provinsi Sulawesi Barat.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”