Gempa mematikan mengguncang Jawa di Indonesia, tidak ada peringatan tsunami | Berita Gempa

Gempa berkekuatan 6,0 melanda Jawa, menewaskan sedikitnya tujuh orang dalam bencana kedua yang melanda negara itu minggu ini.

Gempa bumi yang kuat menewaskan sedikitnya tujuh orang dan merusak bangunan di pulau utama Jawa, Indonesia, dan mengguncang kawasan wisata Bali tanpa menimbulkan peringatan tsunami.

Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 6,0 melanda pantai selatan pulau itu pada Sabtu pukul 2 siang waktu setempat (7 pagi GMT).

Itu berpusat 45 km (28 mil) selatan kota Sumberpucung di kabupaten Malang di provinsi Jawa Timur, pada kedalaman 82 km (51 mil).

“Data terakhir kami menunjukkan tujuh orang tewas, dua luka berat dan 10 lainnya luka ringan,” kata Raditya Jati, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Indonesia, mengatakan gempa bawah laut tidak berpotensi tsunami.

Meski begitu, dia mengimbau masyarakat untuk menjauhi lereng tanah atau bebatuan yang bisa menyebabkan longsor.

Seorang pria membersihkan ruang sidang yang rusak di Blitar, Jawa Timur [Antara Foto/Irfan Anshori via Reuters]

Batu yang jatuh menewaskan seorang wanita yang mengendarai sepeda motor dan melukai serius suaminya di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kata Jati.

Dia mengatakan puluhan rumah rusak di kabupaten itu dan tim penyelamat menemukan dua mayat dari puing-puing rumah yang runtuh di desa Kali Uling, di kabupaten tersebut.

Dua orang juga dipastikan tewas di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Lumajang dan Malang, sementara satu orang ditemukan tewas di bawah reruntuhan di Malang.

“Saya baru saja selesai salat dan sedang mengganti pakaian ketika tiba-tiba gempa melanda,” kata Ida Magfiroh, warga Malang, kepada kantor berita AFP.

“Itu cukup kuat dan bertahan lama. Semuanya bergoyang… Jantung saya berdebar-debar.

Laporan TV menunjukkan orang-orang berlarian dalam kepanikan dari pusat perbelanjaan dan gedung di beberapa kota di provinsi Jawa Timur.

READ  Rusia Telah Mengembangkan Vaksin Covid "Pertama", dengan Inokulasi Putri

Kerusakan bangsal terlihat di Rumah Sakit Ngudi Waluyo di Blitar, Jawa Timur [AVIAN/AFP]

Badan Pencarian dan Penyelamatan Indonesia merilis video dan foto rumah dan bangunan yang rusak, termasuk langit-langit rumah sakit di Blitar, kota dekat Malang.

Pihak berwenang terus mengumpulkan informasi tentang tingkat kerugian dan kerusakan di daerah yang terkena dampak.

Itu adalah bencana fatal kedua yang melanda Indonesia minggu ini. Hujan deras dari Topan Tropis Seroja pada Minggu menewaskan sedikitnya 165 orang dan merusak ribuan rumah.

Beberapa terkubur dalam tanah longsor atau lahar yang mengeras dari letusan gunung berapi pada bulan November, sementara yang lain hanyut oleh banjir bandang.

‘Cincin Api’

Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan 270 juta orang, sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami karena lokasinya di “Cincin Api”, busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik.

Pada bulan Januari, gempa berkekuatan 6,2 skala Richter menewaskan sedikitnya 105 orang dan melukai hampir 6.500 orang, sementara lebih dari 92.000 mengungsi, setelah melanda kabupaten Mamuju dan Majene di provinsi Sulawesi Barat.

Pada tahun 2018, gempa bumi berkekuatan 7,5 dan tsunami berikutnya di Palu di pulau Sulawesi menyebabkan lebih dari 4.300 tewas atau hilang.

Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 yang menghancurkan melanda pantai Sumatera dan memicu tsunami yang menewaskan 220.000 orang di seluruh wilayah, termasuk sekitar 170.000 di Indonesia.

Itu adalah salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah yang tercatat.

Written By
More from Suede Nazar
Festival musik Indonesia We The Fest kembali pada September 2022
Festival musik Jakarta We The Fest akan kembali hadir di bulan September....
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *