Foto yang diambil pada 7 Oktober 2021 dan dirilis pada 8 Oktober oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia (PVMBG) ini memperlihatkan foto long exposure gunung api Ile Lewotolok yang terlihat dari pos pengamatan di Lembata. (AFP)
Gunung Ili Lewotolok di Indonesia meletus pada hari Jumat, memuntahkan menara asap dan abu hampir satu kilometer ke langit dan mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan zona larangan bepergian di daerah tersebut.
Untuk berita utama terbaru, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.
Tidak ada laporan segera tentang korban luka atau kerusakan akibat letusan, yang mengirimkan menara asap vulkanik setinggi 700 meter (0,4 mil) melintasi bagian terpencil kepulauan Asia dari Tenggara.
Tetapi pihak berwenang memberlakukan zona eksklusi dua kilometer di sekitar kawah di provinsi Nusa Tenggara Timur dan menyarankan penduduk terdekat untuk memakai masker untuk menghindari masalah pernapasan, kata Pusat Mitigasi Bencana Vulkanik dan geologis.
Sugeng Mujiyanto, kepala badan geologi negara, memperingatkan warga dalam sebuah pernyataan untuk waspada terhadap “potensi bahaya dari aliran lahar dan awan panas”.
Letusan besar terakhir gunung berapi terjadi pada akhir tahun 2020, memicu peringatan penerbangan dan penutupan bandara setempat sementara ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Status siaga Ili Lewotolok tetap pada tingkat tertinggi ketiga setelah letusan hari Jumat dan pihak berwenang belum memerintahkan evakuasi.
Indonesia memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif karena posisinya di “Cincin Api”, sabuk batas lempeng tektonik yang mengelilingi Samudra Pasifik di mana sering terjadi aktivitas seismik.
Pada akhir 2018, sebuah gunung berapi di selat antara pulau Jawa dan Sumatera meletus, menyebabkan longsor bawah laut yang memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang.
Belajarlah lagi:
Indonesia berjanji menahan diri saat pasukan mengepung separatis yang menahan pilot Selandia Baru
Sembilan tewas akibat kebakaran di Papua Indonesia, kata polisi
Pemberontak Papua Indonesia merilis video sandera Selandia Baru yang menyerukan mediasi PBB
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”