Sebuah gunung berapi menderu di pulau Sumatera Indonesia pada hari Rabu melemparkan kolom abu panas dan awan ke udara.
Abu yang dilepaskan dari Gunung Sinabung di provinsi Sumatera Utara mencapai lebih dari 4.500 meter (14.760 kaki) ke atmosfer, dan longsoran awan gas yang menghanguskan bertiup 1 kilometer (0,62 mil) ke timur dan tenggara, menurut Pusat Geologi dan Vulkanik Indonesia Mitigasi Bahaya. dicatat.
Letusan sore itu tidak memakan korban jiwa, kata Armen Putra, seorang pejabat di stasiun pemantauan Sinabung, dan kewaspadaan telah dipertahankan pada tingkat tertinggi kedua.
Gunung setinggi 2.600 meter (8.530 kaki) telah bergemuruh selama setahun terakhir dan penduduk desa disarankan untuk tinggal 5 kilometer (3,1 mil) dari mulut kawah. Mereka telah diperingatkan tentang lahar ketika pihak berwenang memantau dengan cermat sensor yang telah melihat peningkatan aktivitas dalam beberapa pekan terakhir.
Letusan terakhir seperti itu terjadi pada awal Mei, ketika abu jatuh di desa-desa tetangga.
Gunung berapi, salah satu dari dua yang saat ini meletus di Indonesia, tertidur selama empat abad sebelum meledak pada 2010, menewaskan dua orang. Letusan lain pada tahun 2014 menewaskan 17 orang, sementara tujuh orang tewas dalam letusan tahun 2016. Sejak itu, letusan itu muncul kembali secara sporadis.
Sekitar 30.000 orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka di sekitar Sinabung dalam beberapa tahun terakhir.
Sinabung adalah salah satu dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia, yang rentan terhadap pergolakan seismik karena lokasinya di “Cincin Api” Pasifik, busur gunung berapi dan garis patahan yang mengelilingi Cekungan Pasifik.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”