Gus Miftah Membagikan Uang di Gudang Tembakau: Bukan Money Politic
Sebuah video viral menampilkan Gus Miftah membagi-bagikan uang lembaran lima puluh ribuan di gudang tembakau milik Haji Her di Pamekasan, Madura. Video ini menyebabkan pro kontra tentang praktik money politic yang dikaitkan dengan salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Namun, Gus Miftah membantah tudingan money politic tersebut. Ia menjelaskan bahwa kehadirannya di Pamekasan adalah atas undangan Haji Her. Gus Miftah juga menegaskan bahwa pemberian uang dalam video tersebut merupakan sedekah kepada karyawan dan tetangga, bukan bagian dari kepentingan politik.
Untuk membuktikan kebenaran pernyataannya, Gus Miftah mengajak seluruh pihak yang merasa dirugikan atau memiliki pertanyaan untuk mengklarifikasinya langsung kepada pemegang atribut dan warga yang memberikan dukungan kepada salah satu calon presiden. Dengan demikian, semua pihak dapat mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.
Haji Her juga angkat bicara terkait video tersebut. Ia menyatakan bahwa momen yang terlihat dalam video adalah bagian dari kegiatan rutin harian di gudang tembakau. Menurut Haji Her, kegiatan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kampanye politik. Ia lebih menjelaskan bahwa video tersebut diambil pada saat pembagian uang kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi dan juga membantu mereka dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit.
Kontroversi seputar video ini membawa angin segar bagi pasangan calon tersebut. Beberapa pihak menilai bahwa video tersebut dengan sengaja diunggah untuk merusak citra pasangan calon tersebut. Namun, masih perlu adanya klarifikasi lanjutan agar semua tudingan dan kontroversi bisa terpecahkan dengan baik.
Meskipun begitu, Gus Miftah juga diharapkan lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas sosialnya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tuduhan yang tidak seharusnya. Diharapkan agar kejadian ini tidak mempengaruhi proses pemilihan umum dan masyarakat tetap cerdas dalam menyikapi informasi yang beredar.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”
