Ekosistem alami yang kaya adalah rumah bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan, serta jaringan hubungan ekologis yang kompleks. Namun dunia saat ini sedang mengalami krisis keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti perusakan habitat alami untuk pertanian dan konstruksi, serta perubahan iklim global.
Para peneliti sedang bekerja untuk memahami sifat dan tingkat kerusakan manusia terhadap ekosistem alam ini. Studi citra satelit menunjukkan bahwa sekitar dua puluh sampai empat puluh persen dari permukaan tanah bumi tetap bebas dari gangguan manusia seperti penggundulan hutan dan jalan.
Pada tahun 2021, tim ilmuwan konservasi internasional merilis perkiraan yang lebih sensitif tentang kesehatan ekosistem Bumi. Para peneliti mendefinisikan ekosistem utuh sebagai ekosistem di mana semua spesies yang ada lima ratus tahun yang lalu masih ada dan cukup melimpah untuk memainkan peran ekologisnya. Menganalisis data kelimpahan spesies yang dikumpulkan oleh para ilmuwan lingkungan, para peneliti menyimpulkan bahwa hanya sekitar tiga persen dari permukaan tanah bumi yang dianggap utuh secara ekologis.
Sebagian besar daerah yang masih asli ditemukan di garis lintang utara, seperti hutan boreal Kanada dengan pohon cemara dan pinus yang melimpah, dan tundra Greenland. Tetapi karena iklim utara yang keras, mereka juga menjadi rumah bagi lebih sedikit spesies. Daerah yang belum terjamah juga mencakup lebih banyak hutan hujan kaya spesies di tempat-tempat seperti Amazon, Kongo, dan sebagian Indonesia. Hanya sekitar sebelas persen dari kawasan yang masih alami ditemukan di kawasan lindung yang ada seperti suaka margasatwa atau taman nasional.
Untungnya, beberapa daerah yang tidak memenuhi kriteria integritas peneliti hanya kehilangan beberapa spesies. Jika hanya satu hingga lima spesies yang dipulihkan di masing-masing, persentase kawasan yang secara ekologis utuh akan meningkat menjadi dua puluh persen.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”