Kemuncak hujan meteor Leonid diperkirakan terjadi pada Sabtu pagi (18 November) mendatang. Hujan meteor Leonid terkenal karena menghasilkan tampilan meteor yang spektakuler. Pada tahun 1799, 1833, dan 1966, kecepatan hujan meteor Leonid bahkan mencapai puluhan ribu per jam. Namun, pada tahun 1999, 2001, dan 2002, jumlah meteor yang diamati lebih sedikit.
Tahun 2023, Leonid diperkirakan akan menunjukkan aktivitas yang lemah dengan tarif per jam berkisar antara 10 hingga 15 meteor. Untuk melihat meteor tersebut, diperlukan pandangan terbuka ke seluruh langit dan kondisi gelap serta tidak tercemar. Leonid akan muncul setelah tengah malam dan waktu terbaik untuk melihatnya adalah sekitar pukul 5 pagi.
Leonid dipengaruhi oleh komet periodik Tempel-Tuttle yang melewati tata surya setiap 33,3 tahun. Saat ini, komet tersebut sedang dalam perjalanan kembali menuju Matahari dan diperkirakan akan mendekati Matahari lagi pada Mei 2031. Pada tahun 2033, diperkirakan kecepatan hujan meteor Leonid per jam akan lebih tinggi.
Meskipun begitu, hujan meteor Geminid pada bulan Desember diperkirakan lebih dahsyat daripada Leonid tahun ini. Hujan meteor Geminid diperkirakan menghasilkan lebih dari 100 meteor per jam dan diperkirakan mencapai puncaknya pada 13 Desember.
Bagi para pecinta astronomi di Indonesia, tidak ada alasan untuk melewatkan momen spektakuler ini. Siapkanlah pandangan yang terbuka ke arah langit pada Sabtu pagi mendatang untuk menikmati tampilan indah hujan meteor Leonid. Jangan lupa juga untuk mengamati hujan meteor Geminid pada bulan Desember, yang diperkirakan akan lebih mengagumkan daripada Leonid tahun ini. Selamat menikmati penampakan langit yang spektakuler!