Kecepatan penuaan mamalia, termasuk manusia, dan beberapa spesies reptil dan amfibi tidaklah sama. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh dominasi dinosaurus jantan jutaan tahun yang lalu. Para ahli mikrobiologi dari Universitas Birmingham menyatakan bahwa mamalia harus berevolusi dengan cepat untuk bertahan hidup saat dinosaurus menguasai Bumi.
Dalam proses evolusi, gen untuk umur panjang kemungkinan dibuang. Penelitian menunjukkan bahwa nenek moyang manusia kehilangan enzim perbaikan UV pada zaman dinosaurus. Beberapa mamalia, termasuk hewan berkantung dan monotremata, juga kekurangan enzim perbaikan UV. Kemungkinan penyebab hilangnya enzim ini adalah karena mamalia menjadi lebih aktif di malam hari.
Hewan reptil seperti aligator memiliki gigi yang terus tumbuh sepanjang hidupnya, sementara manusia tidak bisa melakukannya. Kemampuan perbaikan dan regenerasi yang luar biasa terdapat pada dunia hewan.
Beberapa mamalia dapat hidup hingga tiga digit, termasuk manusia. Penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor penuaan dapat membantu memerangi penyakit terkait usia, seperti demensia dan stroke. Kemungkinan genetika juga memiliki peran penting dalam hambatan umur panjang. Hipotesis menarik, termasuk kemungkinan bahwa kanker lebih sering terjadi pada mamalia karena proses penuaan yang cepat.
Penelitian ini menyoroti pentingnya mempelajari proses penuaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme penuaan, kita dapat mengembangkan cara untuk memperlambatnya atau bahkan menghentikannya. Ini bisa membawa manfaat besar bagi kesehatan manusia dan mungkin membantu kita hidup lebih lama dan lebih sehat. Teruslah mengikuti perkembangan penelitian ini di Bolamadura untuk informasi lebih lanjut.