Indonesia telah berbagi proposal investasi usaha patungan (JV) skala besar baru senilai sekitar $1,3 miliar di sektor listrik Bangladesh.
Jika ini terwujud, itu akan menambah substansi ekonomi yang signifikan untuk hubungan bilateral dengan Bangladesh dan membantu memperkuat mereka lebih lanjut, kata Indonesia.
Hal itu dibicarakan saat Dubes RI untuk Bangladesh Heru H Subolo bertemu dengan Menlu Masud Bin Momen di Kemlu, Selasa.
Masud menjelaskan perkembangan sosial-ekonomi fenomenal di Bangladesh yang dicapai di bawah kepemimpinan dinamis Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Dia mendorong trader dan komunitas bisnis Indonesia untuk memanfaatkan peluang besar yang ada di Bangladesh untuk keuntungan bersama kedua negara.
Saat membahas gangguan rantai pasokan international dan tekanan inflasi yang disebabkan oleh pandemi dan konflik Ukraina-Rusia, Menlu Masud bersikeras untuk mempercepat kerja sama bilateral dan regional untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dia juga bersikeras untuk memulai konektivitas udara langsung antara Dhaka dan Jakarta, menurut Kementerian Luar Negeri.
Mereka membahas aspek-aspek penting dari hubungan bilateral yang sangat baik antara Bangladesh dan Indonesia dan bertukar salam pada kesempatan Yubileum Emas hubungan diplomatik tahun ini.
Saat membahas banyak kesamaan yang mengikat kedua negara, Menlu secara khusus menyebutkan budaya sinkretis dan praktik agama yang liberal, toleran, dan moderat yang membentuk tatanan dasar masyarakat baik di Bangladesh maupun di Indonesia.
Masud berbagi bahwa kemerdekaan Bangladesh dicapai dengan cita-cita demokrasi, keadilan, toleransi dan sekularisme.
Duta Besar meyakinkan untuk mengambil inisiatif yang diperlukan untuk merayakan dengan bermartabat 50 tahun hubungan diplomatik.
Menteri Luar Negeri menyambut Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh, mengucapkan semoga sukses dan meyakinkannya tentang semua kemungkinan dukungan untuknya dan misinya di sini.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”