Indonesia bersiap untuk meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertamanya

Indonesia bersiap untuk meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertamanya

Indonesia sedang bersiap untuk meluncurkan layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara yang akan memangkas waktu tempuh antara dua kota dari saat ini tiga jam menjadi sekitar 40 menit.

Jalur kereta api, yang menghubungkan ibu kota Indonesia Jakarta dan Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat yang padat penduduknya, adalah bagian dari inisiatif infrastruktur Sabuk dan Jalan China.

Ketika bagian dari proyek kereta api Jakarta-Bandung hampir selesai 90%, Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi stasiun Tegalluar di Bandung pada hari Kamis – salah satu dari empat stasiun kereta api – tempat delapan gerbong dan kereta inspeksi tiba dari China pada awal September. diparkir.

“Kami berharap dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung mobilitas barang dan orang bisa lebih cepat dan lebih baik, serta daya saing kita juga semakin kuat,” kata Widodo kepada wartawan saat berkunjung.

Widodo juga mengharapkan kereta api berkecepatan tinggi dapat bermanfaat bagi sektor lain.

Laporan sebelumnya mengatakan Jokowi akan mengundang mitranya dari China Xi Jinping untuk naik kereta berkecepatan tinggi buatan China setelah KTT ekonomi terbesar G-20 di Bali bulan depan.

Namun, Widodo mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa rencana tersebut masih dibahas dengan Xi dan “masih belum final.” Mobil-mobil itu dirancang dan dibangun oleh perusahaan kereta api Cina CRRC Qingdao Sifang.

Pengiriman September adalah ekspor kereta berkecepatan tinggi pertama CRRC di bawah kontrak 11 kereta untuk kereta delapan gerbong KCIC400AF dan kereta inspeksi KCIC400AF-CIT. Kontrak, senilai $364,5 juta, diberikan kepada CRRC pada April 2017.

Pembangunan jalur kereta api yang dimulai pada 2016 ini semula dijadwalkan mulai beroperasi pada 2019 namun tertunda hingga Juni 2023 karena sengketa terkait pembelian lahan dan isu lingkungan.

READ  Kolaborasi internasional untuk pengelolaan perikanan

Kereta api sepanjang 142,3 kilometer (88,4 mil) senilai $7,8 miliar sedang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China, atau PT KCIC, sebuah perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia yang terdiri dari empat perusahaan milik negara dan China Railway International Co Ltd.

Perusahaan patungan itu mengatakan kereta akan menjadi yang tercepat di Asia Tenggara.

CRRC mengatakan kereta KCIC400AF dapat mencapai kecepatan hingga 350 kilometer (217 mil) per jam, melewati tikungan dengan radius minimal 150 meter (492 kaki) dan dilengkapi dengan motor listrik, masing-masing dengan daya 625.000 watt.

Mobil akan dibagi menjadi tiga kelas: VIP, pertama dan kedua, dan beberapa mobil dengan ruang besar di antara kursi akan dialokasikan untuk penumpang dengan mobilitas terbatas.

Pabrikan mengatakan kereta tersebut dimodifikasi secara khusus agar sesuai dengan iklim tropis Indonesia dan dilengkapi dengan sistem keamanan yang ditingkatkan yang mampu melacak gempa bumi, banjir, dan kondisi darurat lainnya.

Panjang kereta delapan gerbong adalah 208,9 meter (685,3 kaki).

Kesepakatan kereta api ditandatangani pada Oktober 2015 setelah Indonesia memilih China daripada Jepang dalam tender dan dibiayai dengan pinjaman 75% dari China Development Bank. Sisanya 25% merupakan dana konsorsium sendiri.

Proyek ini merupakan bagian dari pabrik kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 750 kilometer (466 mil) yang akan melintasi empat provinsi di pulau utama Jawa dan berakhir di kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya.

Memperbaiki infrastruktur, kebijakan utama Jokowi, membantunya memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilihan 2019.

Metro Jakarta – usaha yang didukung Jepang – diresmikan pada tahun 2019 sebagai bagian dari upaya ibu kota untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

READ  ANALISIS-Akankah pakta hutan baru Indonesia dengan Norwegia membuka pintu untuk lebih banyak pendanaan?

Tahap kedua akan segera selesai dan Inggris dan Jepang telah menawarkan pinjaman lunak negara untuk tahap ketiga, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Pemerintah telah menyelesaikan proyek kereta api lainnya, termasuk layanan kereta api ringan di Palembang dan Jakarta, sementara lima kota lain, termasuk di pulau wisata Bali, Indonesia, sedang mengerjakan rencana LRT.

(Kisah ini belum diedit oleh tim Devdiscourse dan dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi.)

Written By
More from Faisal Hadi
Mempromosikan Ketahanan Iklim Melalui Ilmu Pengetahuan: Penting untuk Asia dan Pasifik
Penelitian terbaru oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menunjukkan bahwa dunia...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *