JAKARTA (Bernama): Malaysia dan Indonesia memperluas kerjasama di bidang pendidikan tinggi di bidang kesehatan, sains dan teknologi serta pengembangan riset dan inovasi, kata Menteri Pendidikan Tinggi Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin.
Kementerian telah melakukan pertukaran empat Memorandum of Understanding (MoA), lima Memorandum of Understanding (MoU) dan satu Memorandum of Cooperation (MoC) dengan instansi dan universitas di Indonesia melalui instansi dan universitas di Malaysia.
“Kami ingin meningkatkan tingkat kerja sama kedua negara di bidang pendidikan tinggi ke tingkat yang lebih tinggi untuk kepentingan lembaga pendidikan dan negara,” katanya kepada wartawan setelah pertukaran dokumen memorandum di sini.
Mohamed Khaled, yang melakukan kunjungan kerja tiga hari ke Indonesia mulai Minggu, mengatakan: “Malaysia siap menerima lebih banyak pelajar Indonesia untuk mencapai tujuannya menghasilkan bakat bagi Indonesia menjadi negara maju.”
Terkait MoU tersebut, ia mengatakan bahwa Universiti Teknologi Malaysia dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia akan mendirikan kantor satelit untuk memberikan dampak dalam penelitian dan pengembangan bakat, khususnya di bidang teknik dan teknologi.
Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan PT Tracol Asia akan membuka UKM Offshore Center di Jakarta untuk menjajaki bidang studi pendidikan di tingkat sarjana dan pascasarjana.
Universiti Malaya dan Universitas Negeri Malang akan berbagi keahlian di bidang ilmu material, sumber daya manusia, fasilitas penelitian dan hibah penelitian untuk kedua belah pihak yang diperkirakan bernilai RM5 juta.
Badan Kualifikasi Malaysia akan mendirikan Pusat Penilaian Akreditasi Pembelajaran Berbasis Pengalaman Sebelumnya (APEL) dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara untuk memperluas akses ke pendidikan di Sumatera Utara dan memungkinkan 135 juta pekerja Indonesia untuk meningkatkan kualifikasi akademik mereka.
Universitas Energi Nasional dan Institut Teknologi PLN akan menjadi platform untuk membahas dan merumuskan inisiatif strategis internasional yang berfokus pada bidang energi dan berkontribusi pada pencapaian kawasan ASEAN nol karbon pada tahun 2050.
Di bawah MoA, UKM dan Universitas Padjadjaran berencana untuk melatih 250 dokter selama lima tahun ke depan, sedangkan kerjasama antara UKM dan Universiti Pendidikan Indonesia berfokus pada aspek pengajaran, pembelajaran dan peningkatan kapasitas.
Universiti Utara Malaysia dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang bekerjasama untuk meningkatkan komersialisasi program universitas, dan kerjasama dengan UIN Sunan Ampel Surabaya memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi master yang disponsori oleh Kementerian Agama Indonesia.
MoC antara Dewan Guru Nasional dan Forum Guru Indonesia (FGBI) mencakup bidang pendidikan tinggi, jalur kedua diplomasi antara Malaysia dan Indonesia serta pengembangan agenda 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk Malaysia-Indonesia.
FGBI adalah induk organisasi yang terdiri dari dewan guru besar atau kepala sekolah lebih dari 200 perguruan tinggi negeri di Indonesia.
“Kerja sama kedua negara melalui pertukaran ini diharapkan dapat menghasilkan perkiraan dana penelitian di bidang sains dan energi sebesar lebih dari RM10 juta,” kata Mohamed Khaled.
Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Syed Md Hasrin Tengku Hussin, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Prof Azlinda Azman, dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Ir Nizam.- Bernama
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”