Indonesia mencatat surplus perdagangan untuk 27 bulan berturut-turut

Indonesia mencatat surplus perdagangan untuk 27 bulan berturut-turut

Jakarta. Badan Pusat Statistik atau BPS mengatakan pada hari Senin bahwa perdagangan internasional mencatat surplus $ 4,23 miliar pada bulan Juli, menandai bulan ke-27 berturut-turut bahwa ekspor negara itu telah melebihi impornya sejak Mei 2020.

Menurut BPS, surplus pada Juli meningkat dari neraca perdagangan positif sebesar $4,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, angka tersebut masih di bawah surplus perdagangan sebesar $5,15 juta yang dinikmati Indonesia pada bulan Juni.

“Ekspor kami pada Juli senilai $25,57 miliar dan impor $21,35 miliar,” kata Asisten Statistik Jasa dan Distribusi BPS Setianto kepada pers virtual, Senin.

BPS mengatakan neraca nonmigas yang positif berkontribusi terhadap surplus bulan lalu. Meningkatnya ekspor bahan bakar mineral telah meningkatkan surplus nonmigas menjadi $7,31 miliar. Data menunjukkan bahwa ekspor bahan bakar mineral Indonesia naik $354,2 juta dari angka Juni.

Badan statistik juga menghubungkan surplus perdagangan non-migas bulan Juli dengan pertumbuhan ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar $179,5 juta dari bulan ke bulan.

“Kami juga memiliki ekspor bijih, terak, dan abu yang meningkat sebesar $45,2 juta di bulan Juli [compared to a month earlier]“, kata Setianto.

Neraca migas Indonesia pada Juli tercatat defisit $3,08 miliar, antara lain karena minyak mentah. Surplus untuk periode Januari-Juli 2022 berjumlah $29,17 miliar.

Waspadalah terhadap ketegangan China-Taiwan
BPS juga memperingatkan dampak meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan terhadap perdagangan luar negeri Indonesia.

“Kita harus menyadari [latest] perkembangan antara Cina dan Taiwan karena mereka memainkan peran penting dalam perdagangan luar negeri Indonesia. China adalah mitra dagang strategis kami,” kata Setianto.

BPS mengungkapkan bahwa China menyumbang lebih dari 20% dari total ekspor dan impor Indonesia pada tahun 2021. Taiwan pada tahun yang sama menyumbang masing-masing 3% dan 2,20% dari ekspor dan impor Indonesia.

READ  Angkatan Laut China Bantu Indonesia Selamatkan Kapal Selam yang Tenggelam

“Data menunjukkan ekspor kita ke Taiwan sedang tren,” kata Setianto dalam konferensi tersebut.

Cina adalah pengekspor mesin pengolah data otomatis dan suku cadang mesin kantor terbesar di dunia. China juga menjadi pemasok IC terbesar di dunia setelah Taiwan, menurut BPS. Pada tahun 2020, Taiwan menempati peringkat keempat di antara eksportir suku cadang mesin kantor.

China menjadi negara dengan Indonesia mencatat defisit nonmigas terbesar pada Juli. Impor mesin dan peralatan listrik mendorong defisit Indonesia dengan China menjadi $914,5 juta bulan lalu, BPS melaporkan.

Written By
More from Suede Nazar
Idola Indonesia Afgan siap menggelar konser solo di Kuching jika diundang
Afgan mengatakan dia pasti terbuka untuk menerima undangan untuk melakukan konser solo...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *