Indonesia menekankan kemitraan internasional untuk mendukung ekonomi biru

Indonesia menekankan kemitraan internasional untuk mendukung ekonomi biru

Tentu saja, kita membutuhkan investasi yang cukup besar untuk mendukung transisi energi yang efektif. Investasinya akan mencapai US$25-30 miliar dan diperkirakan akan tercapai pada pertengahan 2030.

Jakarta (ANTARA) – Kemitraan internasional untuk mendukung ekonomi biru dan peningkatan investasi dalam sistem web zero emission menjadi salah satu prinsip G20 Bali Compact 2022.

Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana menyampaikan sambutannya pada acara “Indonesian-Nordic Investment decision Day: Kolaborasi Mencapai NZE Goal”, yang dihadiri secara digital dari Jakarta, Kamis.

“Perjanjian tersebut berfungsi sebagai prinsip sukarela untuk memastikan mode transisi energi yang efisien bagi anggota G20, dll. tiga poin pembicaraan,” katanya.

Acara ini sangat relevan dan berpotensi untuk mengarah pada komitmen nyata karena, selama empat dekade ke depan, Indonesia akan menghasilkan lebih dari 580 gigawatt tenaga listrik, yang terutama meliputi tenaga surya, air, panas bumi, laut dan hidrogen, atau bahan bakar fosil, seperti minyak dan gasoline. fuel, untuk mendukung transisi ke energi bersih, tambahnya.

Pemerintah Indonesia dilaporkan telah menyetujui strategi untuk mengurangi bahan bakar fosil dengan mengubahnya menjadi energi bersih dan menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara.

“Tentu saja, kami membutuhkan investasi besar untuk mendukung transisi energi yang efisien. Investasinya akan mencapai $25-30 miliar, yang diperkirakan akan tercapai pada pertengahan tahun 2030,” ujarnya.

Indonesia dinilai sangat kompetitif di sektor energi, misalnya menawarkan berbagai proyek inisiatif di bawah plan organization-to-purchaser (B2C) atau business-to-small business (B2B), tambahnya.

Di tingkat pemerintahan, Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Finlandia tentang Energi Bersih, Efisien dan Terbarukan dan Nota Kesepahaman lainnya dengan Denmark tentang Energi Terbarukan dan Konservasi Energi.

Selain itu, Indonesia juga telah membentuk tim kerja dengan Swedia untuk proyek energi terbarukan dan konsultasi bilateral.

READ  Batik Air Bawa 5 Penumpang Positif COVID-19, Apakah Penumpang Lain Bisa Tertular?

“Kami juga memiliki kemitraan energi yang disebut INDODEPP dengan Denmark. Selain itu, kami bermitra dengan Islandia dalam peningkatan kapasitas dan inisiatif potensi panas bumi,” ujarnya.

Berita Terkait: Mendukung ekonomi hijau melalui pengembangan energi terbarukan: Nazara
Berita Terkait: Pertamina mendukung pencapaian NZE melalui inisiatif dekarbonisasi

Written By
More from Faisal Hadi
Menantang G7 – Munculnya SE8 Worldwide
BRICS moreover World-wide South dapat mewakili perubahan besar dalam institusi world-wide Barat...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *