Jakarta (ANTARA) – Persatuan Olahraga Tunarungu Indonesia (Porturin) mengirimkan 52 atlet untuk ASEAN Deaf Games 2022 yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 20-27 November 2022.
Para atlet akan mempertandingkan tiga dari empat cabang olahraga dalam multi sport event tersebut, yakni atletik, bulu tangkis, dan futsal. Tidak ada atlet Indonesia yang akan berlaga di cabang olahraga keempat, yaitu bowling.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan penuh kepada kontingen Indonesia. Sekretaris Kementerian Gunawan Suswantoro dan Deputi Budaya Olahraga Raden Isnanta resmi mendepak tim Indonesia dari Plaza Kemenpora, Senayan di Jakarta, Jumat.
“Kami berharap para atlet yang berlaga di Malaysia dapat membawa nama baik bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi kehormatan bangsa Indonesia serta mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata Suswantoro.
Ia pun berpesan kepada seluruh anggota kontingen Indonesia untuk tetap sehat dan meningkatkan kekompakan demi mengamankan kemenangan nanti.
Selain itu, ia berpesan kepada kontingen Indonesia untuk mengedepankan sportifitas.
“Indonesia harus menang; Indonesia harus menang. Kami semua bangga,” kata dia.
Acara tahun ini adalah Asean Deaf Games perdana. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada tahun 2019 di Bangkok, Thailand. Namun, pada November 2018, Federasi Olahraga Tuli ASEAN (ADSF) memutuskan untuk membatalkan turnamen karena tuan rumah tidak dapat memenuhi kewajiban dan persyaratan minimum terkait administrasi dan manajemen acara tersebut.
Porturin merupakan induk organisasi olahraga atlet tunarungu di Indonesia.
Sebelumnya, Porturin membantu atlet bulu tangkis tuli berlaga di Kejuaraan Bulu Tangkis Tuli Asia-Pasifik di Pattaya, Chonburi, Thailand pada 14-21 September. Indonesia meraih dua medali emas di turnamen tersebut.
Berita Terkait: Indonesia untuk berpartisipasi dalam ASEAN Deaf Games pertama
Berita Terkait: Sebarkan informasi APG kepada penyandang tunarungu melalui bahasa isyarat
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”