Indonesia mengumumkan pembangunan pabrik baterai senilai $ 1,2 miliar dengan perusahaan Korea Selatan LG

JAKARTA: Badan Usaha Milik Negara (IBC) dan LG Korea Selatan akan membangun pabrik baterai baru senilai US $ 1,2 miliar dengan kapasitas 10 gigawatt hour (GWh), kata Menteri Investasi RI pada Senin, 24 Mei 2018.

Pabrik, yang merupakan bagian dari kontrak kendaraan listrik senilai $ 9,8 miliar antara LG dan Indonesia yang ditandatangani tahun lalu, akan dibangun di kota Bekasi, di perbatasan timur ibu kota Jakarta.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam sebuah pernyataan tidak merinci jadwal, tetapi mengatakan pabrik itu akan dibangun “dalam waktu dekat”.

“Tahap pertama pembangunan akan memiliki kapasitas produksi 10 GWh, yang nantinya akan digunakan untuk kendaraan listrik Hyundai,” tambahnya.

Konsorsium LG terdiri dari berbagai unit LG, termasuk LG Chem, LG Strength Option, LG Intercontinental, serta pembuat baja Korea Selatan POSCO dan perusahaan kobalt China Huayou Holdings, kata pernyataan itu.

Seorang juru bicara LG Energy Solution, lengan baterai perusahaan, tidak dapat segera berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa LG Vitality Solution sedang mencari cara untuk membangun sel baterai canggih untuk pembuat kendaraan listrik AS Tesla Inc pada tahun 2023 dan sedang mempertimbangkan lokasi produksi potensial di AS dan Eropa.

Indonesia, produsen nikel terbesar, memiliki rencana ambisius untuk mulai memproses pasokan bijih nikel laterit yang melimpah yang digunakan dalam baterai litium dan pada akhirnya menjadi pusat world wide untuk produksi dan ekspor kendaraan listrik.

Indonesia menargetkan untuk memproduksi 140 GWh baterai pada tahun 2030, kata para pejabat.

Written By
More from Faisal Hadi
Hubble menemukan kembaran kosmik dari planet misterius sembilan di tata surya
Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA menyediakan 14 tahun data di Exoplanet HD...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *