Jakarta, 24 Januari
Indonesia mengatakan penjaga pantainya menyita kapal MT Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama pada Minggu karena dugaan transfer minyak ilegal ke perairan negara itu.
Juru bicara Penjaga Pantai Wisnu Pramandita mengatakan kapal tanker, yang disita di perairan provinsi Kalimantan, dikawal ke Pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Kapal tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5.30 pagi waktu setempat (9.30 malam GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, menonaktifkan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” kata Wisnu dalam sebuah pernyataan, Minggu.
Wisnu mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa kapal-kapal itu ‘tertangkap basah’ sedang memindahkan minyak dari MT Horse ke MT Freya ketika mereka ditemukan oleh pihak berwenang dan ada tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima.
Ia menambahkan, 61 awak dari kedua kapal telah ditangkap.
Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk alasan keamanan dan transparansi. Kru dapat mematikan perangkat jika ada risiko peretasan atau bahaya serupa.
Tetapi transponder sering kali ditutup untuk mengaburkan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.
Dua kapal tanker super, masing-masing mampu membawa 2 juta barel minyak, terakhir terlihat awal bulan ini di lepas pantai Singapura, data pengiriman menunjukkan di Refinitiv Eikon.
The Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, yang dimiliki oleh National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak sementara VLCC MT Freya, yang dioperasikan oleh Shanghai Future Ship Management Co, kosong, menurut data.
NITC belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Pencarian Reuters terhadap direktori bisnis China menemukan bahwa alamat kantor pusat Shanghai Future Ship Management Co berada di bawah perusahaan lain bernama Shanghai Chengda Ship Management. Beberapa panggilan ke kantor tidak dijawab.
Iran, yang belum mengomentari penyitaan itu, telah dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan kapal tankernya, sehingga sulit untuk menilai ekspor minyak mentah Teheran. saat ia berusaha untuk melawan sanksi AS.
Pada 2018, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara besar dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan untuk mengurangi ekspor minyak Teheran menjadi nol.
Iran mengirim kapal MT Horse ke Venezuela tahun lalu untuk mengirimkan 2,1 juta barel kondensat Iran. Reuters
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”