Jepang mengidentifikasi lebih banyak kasus virus korona pada hari Jumat daripada hari lain sejak pandemi dimulai

Jerman memberlakukan kuncian baru di sekitar wabah rumah jagal

Orang-orang di banyak bagian Amerika Serikat bergerak sebanyak yang mereka lakukan sebelum pandemi dimulai, kata peramal penyakit terkemuka, Jumat.

Itu tidak baik, kata Dr. Christopher Murray, direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, yang mengeluarkan prakiraan rutin tentang pandemi virus corona.

Lebih banyak pergerakan memprediksi lebih banyak penyebaran virus.

“Jika Anda melihat data mobilitas yang dikumpulkan dari ponsel di banyak bagian negara, kami hampir kembali ke tingkat mobilitas sebelum Covid, jadi kami tidak berhati-hati seperti orang lain di negara lain,” Murray mengatakan kepada CNN pada hari Jumat.

Murray mengatakan bahwa ketika kasus mulai turun, orang cenderung mulai berinteraksi lebih banyak, mengakibatkan fenomena naik turun yang dialami banyak negara bagian dengan kasus Covid-19.

“Ketika hal-hal menjadi buruk di komunitas Anda sendiri, saat itulah orang mulai benar-benar khawatir,” kata Murray. “Tingkat kehati-hatian itu merayap masuk. Itu mengerem transmisi.”

Ada hal lain yang dapat dilakukan orang untuk memperlambat pandemi selain tetap diam, kata Murray.

“Pandangan kami tentang hal ini adalah bahwa harus ada mandat topeng universal di AS, yang harus disertai dengan beberapa hukuman jika Anda tertangkap tanpa topeng, karena kami tahu hukuman sebenarnya meningkatkan pemakaian topeng bahkan lebih dari sekedar mandat,” Kata Murray.

Prediksi terbaru: IHME merilis model pada Kamis yang memproyeksikan hampir 300.000 kematian di AS akibat virus korona pada 1 Desember.

Model tersebut menghitung bahwa jika 95% orang di AS memakai topeng, angka itu bisa turun menjadi 228.271 kematian, menyelamatkan lebih dari 66.000 nyawa.

Written By
More from Suede Nazar
Indonesia berencana menawarkan 10 zona kerja migas pada 2023
Tahun lalu, Indonesia melelang 13 ladang minyak dan gas. Kredit: Ben Wicks...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *