Kecelakaan Fatal di Exit Tol Bawen, Penyebab Truk Rem Blong?

Kecelakaan Fatal di Exit Tol Bawen, Penyebab Truk Rem Blong?

Kasus kecelakaan truk diduga rem blong terjadi di exit Tol Bawen, Semarang, Jawa Tengah. Penyebab rem blong pada truk tersebut diduga karena pengemudi hanya mengandalkan rem konvensional, sehingga kampas rem menjadi panas dan kurang menggigit. Truk tanpa muatan melaju tak terkendali dan menabrak belasan kendaraan yang berhenti di traffic light.

Kapolres Semarang telah memeriksa sopir truk dan masih menunggu hasil olah TKP untuk memastikan penyebab kecelakaan. Pengemudi truk seharusnya menggunakan berbagai sistem pengereman seperti service brake, engine brake, exhaust brake, atau retarder untuk mengurangi laju kendaraan. Hampir 90% kecelakaan truk dan bus akibat rem blong terjadi di jalanan menurun.

Pengemudi harus menghindari penggunaan rem pedal di jalan menurun dan menggunakan rem pembantu untuk mengurangi laju kendaraan. Penggunaan klakson tambahan yang mengambil sumber udara bertekanan dari tabung angin yang sama dengan yang digunakan untuk mengerem dan kopling dapat mempercepat turunnya tekanan angin pada tabung angin.

Menarik hand brake tidak akan mampu menahan kendaraan pada posisi menurun atau menanjak apalagi sedang dalam kecepatan tinggi. Pengemudi harus menggunakan gigi yang tepat saat melintas di jalanan menurun, termasuk memanfaatkan perlambatan oleh mesin dan exhaust brake. Kecelakaan tersebut menyebabkan satu orang tewas.

Truk yang mengalami kecelakaan ini diduga hanya mengandalkan rem konvensional, sehingga saat melaju di jalanan menurun, truk tersebut tidak bisa terkendali. Truk tanpa muatan tersebut menabrak belasan kendaraan yang sedang berhenti di traffic light, mengakibatkan satu korban jiwa.

Kasus ini menjadi perhatian Kapolres Semarang yang telah memeriksa sopir truk dan masih menunggu hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti dari kecelakaan ini. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab rem blong adalah pengemudi hanya mengandalkan rem konvensional tanpa menggunakan sistem pengereman lainnya seperti service brake, engine brake, exhaust brake, atau retarder.

Menurut data, hampir 90% kecelakaan truk dan bus akibat rem blong terjadi di jalanan menurun. Oleh karena itu, pengemudi seharusnya menghindari penggunaan rem pedal di jalan menurun dan menggunakan rem pembantu untuk mengurangi laju kendaraan. Selain itu, pengemudi juga harus menggunakan gigi yang tepat saat melintas di jalanan menurun, termasuk memanfaatkan perlambatan oleh mesin dan exhaust brake.

Kecelakaan ini juga mengingatkan pengemudi akan pentingnya menggunakan berbagai sistem pengereman yang ada. Klakson tambahan yang mengambil sumber udara bertekanan dari tabung angin yang sama dengan yang digunakan untuk mengerem dan kopling juga dapat mempercepat turunnya tekanan angin pada tabung angin. Oleh karena itu, pengemudi harus berhati-hati dan mengikuti aturan yang ada saat melaju di jalan raya, terutama saat melewati jalanan menurun atau menanjak.

Written By
More from Umair Aman
Olahraga di TV: Minggu, 2 Juli 2023
(semua waktu Timur) Jadwal dapat berubah dan/atau terganggu Minggu 2 Juli BALAP...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *