Pemerintah Nigeria menuntut sanksi bagi pejabat imigrasi Indonesia yang terekam menyerang seorang diplomat Nigeria.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan Abdulrahman Ibrahim, seorang petugas konsuler yang berbasis di Jakarta, ditahan di dalam kendaraan oleh beberapa pria.
Nigeria menyebutnya sebagai “tindakan mencolok dari kenakalan internasional di pihak negara Indonesia”.
Dia berjanji untuk meninjau kembali hubungan bilateral dengan negara Asia Tenggara itu.
Video itu menunjukkan salah satu pejabat meletakkan tangannya di kepala diplomat dan mendorongnya kembali ke kursi.
Di antara teriakan protes, Ibrahim mengulangi: “Saya tidak bisa bernapas.
Kemudian dalam klip satu menit dan 30 detik, Pak Ibrahim terdengar berkata, “Leherku, leherku.”
Bapak Ibrahim telah ditahan di sebuah jalan di ibukota Indonesia, Jakarta.
Insiden itu telah menyebabkan kemarahan di Nigeria, dengan banyak yang mengatakan itu menunjukkan penghinaan yang dimiliki negara lain terhadap Nigeria. Ada yang meminta penjelasan lengkap dari pemerintah Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Nigeria sebelumnya telah mengirimkan surat protes kepada pemerintah Indonesia yang mengklaim bahwa penganiayaan yang dialami oleh Ibrahim adalah “melawan hukum internasional dan Konvensi Wina yang mengatur hubungan diplomatik dan konsuler antar negara.”
Utusan Indonesia untuk Nigeria juga dipanggil Senin atas insiden tersebut dan meminta maaf atas nama pemerintahnya, kata kementerian luar negeri.
Pejabat imigrasi juga meminta maaf kepada duta besar Nigeria untuk Indonesia, tambahnya.
Sementara itu, Duta Besar Nigeria untuk Jakarta telah dipanggil pulang untuk menyampaikan laporan lengkap kepada pemerintah, dan Kementerian Luar Negeri mengatakan konsultasi akan terus berlanjut.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”