Konferensi Islam Internasional Kalimantan berkontribusi pada refleksi ASEAN

Konferensi Islam Internasional Kalimantan berkontribusi pada refleksi ASEAN

Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA) – Konferensi Islam Internasional Kalimantan (KAIB) yang melibatkan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, menyatakan terus membawa gagasannya ke ASEAN.

“Konferensi internasional ini terus melahirkan ide-ide baru untuk kemajuan Pulau Kalimantan yang merupakan bagian dari komunitas ASEAN,” kata anggota KAIB Budi Suryadi, Minggu.

Menurutnya, KAIB bertujuan untuk mewujudkan persaudaraan internasional di Pulau Kalimantan, termasuk mewujudkan dakwah yang lebih luas dalam rangka membangun peradaban Islam.

Borneo disebut Kalimantan oleh orang Indonesia.

Dalam perkembangannya, jelasnya, kontribusi pemikiran yang berdasarkan ajaran dan konsep Islam harus mendukung agenda dan semangat ASEAN dalam meningkatkan sumber daya manusia di Asia Tenggara.

Ia mengatakan KAIB secara strategis mendukung kemajuan ASEAN melalui kerja sama yang kuat dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara universitas dan perguruan tinggi lainnya di Kalimantan.

“Universitas Lambung Mangkurat (ULM) merupakan perwakilan Indonesia di Kalimantan yang terus memperluas kerjasama dengan negara-negara ASEAN,” ujar Suryadi, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas tersebut.’ULM.

Selain itu, kata dia, Borneo atau Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia yang dihuni oleh masyarakat dari tiga negara yakni Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Pulau ini kaya akan sumber daya alam, beragam tumbuhan dan hewan, seni dan budaya.

KAIB merupakan konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Islam Kalimantan (PPIB) bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di tiga negara pulau tersebut.

Dalam konferensi tersebut, para pakar dari berbagai bidang keilmuan berkumpul untuk membahas pemikiran dan hasil penelitian terkait dengan konsep ajaran Islam.

Beberapa topik yang akan diangkat dalam KAIB tahun ini adalah pendidikan; lembaga masjid; halal, zakat (sedekah) dan wakaf; manajemen dan bisnis; ekonomi dan keuangan; pertanian; sosial budaya dan peradaban; teknologi digital; agama dan kearifan lokal; ilmu pengetahuan dan teknologi; dakwah; komunikasi, dan sebagainya.

Berita Terkait: Indonesia, Malaysia sepakat perkuat ASEAN
Berita Terkait: Dukung tawaran ASEAN Timor-Leste: Muhammadiyah

Diterjemahkan oleh: Firman, Kenzu
Penerbit : Rahmad Nasution
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Written By
More from Faisal Hadi
Indonesia membutuhkan investasi tahunan $200 miliar pada 2021-2030 untuk dekarbonisasi (pemerintah)
JAKARTA, 13 Oktober (Reuters) – Indonesia perlu menginvestasikan US$150-200 miliar per tahun...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *