Korut Menghina Presiden Korsel sebagai Otak Sampah – Bolamadura

Korut Menghina Presiden Korsel sebagai Otak Sampah – Bolamadura

Korea Utara Melancarkan Kritik Terhadap Pidato Presiden Korea Selatan

SEOUL – Korea Utara baru-baru ini mengutuk pidato Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengingatkan adanya hubungan militer yang semakin erat antara Pyongyang dan Rusia.

Dalam pidatonya, Yoon menyatakan bahwa Korea Selatan tidak akan tinggal diam jika Korea Utara dan Rusia mencapai kesepakatan senjata yang dapat mengancam Seoul.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, baru saja melakukan kunjungan resmi ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan mengunjungi beberapa situs militer utama di Moskow.

Kunjungan ini meningkatkan kekhawatiran internasional tentang kemungkinan Korea Utara menerima teknologi nuklir dan senjata canggih dari Rusia sebagai imbalan untuk mengisi kembali persediaan senjata konvensional Rusia yang semakin menipis akibat perang di Ukraina.

Korea Utara mengejek Yoon sebagai ‘orang dengan pikiran sampah’ dan ‘pengkhianat boneka’.

Korean Central News Agency (KCNA) mengungkapkan bahwa kekhawatiran mengenai kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia adalah hal yang wajar dan merupakan hak negara-negara tetangga untuk menjaga hubungan yang dekat.

KCNA juga menyebut Yoon sebagai ‘pengkhianat boneka’ dan memiliki reputasi buruk sebagai ‘ketidakdewasaan politik’, ‘idiot diplomatik’, dan pemimpin eksekutif yang tidak kompeten.

Komentar-komentar tersebut menuai reaksi beragam dari berbagai pihak. Beberapa pihak mengecam keras sikap Korea Utara yang menggunakan bahasa yang kasar dan menghina, sementara pihak lain mempertanyakan kebijakan luar negeri Korea Selatan yang terkesan keras terhadap Korea Utara.

Sebuah sumber diplomatik mengungkapkan bahwa tentu saja ada ketegangan antara kedua negara, namun pernyataan singkat seperti itu tidak akan mengubah situasi. Yang penting, kita harus tetap menjaga komunikasi dan dialog yang terbuka.

Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan terus memanas dalam beberapa bulan terakhir, dengan ancaman perang yang semakin nyata. Semua pihak diharapkan dapat menjaga ketenangan dan menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog damai.

Hal ini menjadi catatan penting bagi kedua negara dan negara-negara tetangga lainnya agar tidak terlibat dalam provokasi yang dapat memperparah situasi dan mengancam keamanan di kawasan Asia Timur.

Written By
More from
Rekonsiliasi Saudi-Qatar bisa menjadi keuntungan bagi SWF Indonesia – Opini
Pada 41st Pada KTT Dewan Kerjasama Teluk pada 5 Januari di Al...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *