Jakarta. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri baru-baru ini membela posisi ketua komite pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional, atau BRIN, setelah menerima reaksi negatif untuk mengambil peran ini.
Megawati adalah ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa, di mana Presiden Joko “Jokowi” Widodo adalah anggotanya.
Indonesia sedang dalam proses mengintegrasikan lembaga penelitian publik, termasuk Institut Biologi Molekuler Eijkman, ke dalam lembaga pemerintah non-kementerian yang disebut BRIN. Dan Megawati dari PDI-P yang memimpin panitia pengarah BRIN.
Pada kesempatan Dies Natalis ke-49 PDI-P, Megawati mengatakan bahwa dia memimpin panitia pengarah BRIN atas permintaan Jokowi dan bukan atas kemauannya sendiri.
“Banyak yang bertanya-tanya mengapa masih saya yang menjadi presiden [of BRIN’s steering committee]. Tapi itu presiden yang meminta saya untuk melakukannya. Saya tidak melakukannya sendiri,” kata Megawati dalam konferensi pers ke-49 PDI-P, Senin.
Megawati kemudian menyoroti pernyataan Direktur BRIN Laksana Tri Handoko bahwa dia dan BJ Habibie – mantan presiden dan jenius teknik Indonesia – telah memberikan perhatian besar pada bidang penelitian.
“Saat wawancara, kepala BRIN ditanya mengapa saya memimpin komite pengarah. Handoko [replied] ini [he] Saya dengar Habibie dan Megawati sedang membicarakan penelitian. Mungkin aku tidak pandai berbicara, mungkin mereka [the critics] saya kira saya tidak begitu pintar,” kata Megawati.
Megawati dalam sambutannya mendesak agar BRIN menjadi tulang punggung kemajuan bangsa.
“Tidak ada bangsa besar yang maju tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah Megawati.
Partai politik terbesar di Indonesia
Dalam konferensi yang sama, Jokowi memuji kontribusi PDI-P di tengah pandemi Covid-19. PDI-P juga menjadi partai politik yang terus memperjuangkan kepentingan rakyat, menurut Jokowi.
“Dalam usianya yang ke-49, PDI-P telah berhasil menjadi partai politik terbesar di Indonesia,” kata Jokowi.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”