Pneumonia adalah penyakit radang akut pada paru-paru yang menyebabkannya diisi dengan cairan dan sel radang. Kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius dan seringkali mengakibatkan kematian.
Selain itu, pneumonia sering terlambat dibawa karena gejala awal sulit dibedakan dengan penyakit pernapasan ringan lainnya, seperti masuk angin dan masuk angin.
“Akibatnya, banyak anak pneumonia yang tidak mendapatkan perawatan yang layak dan berdampak fatal bagi kesehatannya,” kata dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A (K) Ketua Unit Koordinasi Pulmonologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, seperti diberitakan dalam keterangan resminya baru-baru ini.
Berikut tanda-tanda anak terkena pneumonia yang perlu diwaspadai, di antaranya:
1. Batuk dan demam terus menerus
Gejala pertama pneumonia adalah gejala seperti pilek seperti batuk, pilek, dan demam dengan rasa lemas dan lesu yang berkepanjangan.
Gejala pneumonia biasanya berlangsung relatif lebih lama dibandingkan gejala pilek dan batuk karena masuk angin.
2. Kesulitan bernapas
Anak penderita pneumonia sering mengalami kesulitan bernapas yang ditandai dengan kecepatan bernapas yang lebih cepat, pernapasan melalui hidung, traksi dada dan perut, serta bibir dan kuku yang membiru akibat kekurangan oksigen dalam darah.
Kesulitan bernapas pada bayi lebih mudah dideteksi saat beraktivitas atau makan. Bayi yang kesulitan bernapas akan memprioritaskan mekanisme pernapasan tubuhnya agar makan lebih sedikit, gelisah, pilih-pilih, atau terlihat tidak nyaman.
Dokter Nastiti menyarankan orang tua untuk segera berkonsultasi ke dokter jika ragu dengan gejala yang dirasakan anak.
“Upaya pencegahan dan perlindungan orang tua, masyarakat dan semua pihak harus ditingkatkan agar anak Indonesia tidak hanya terhindar dari wabah pandemi, tetapi juga dari penyakit mematikan lainnya yang masih mengancam mereka seperti pneumonia, ”jelasnya.
(bilangan bulat)
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”