Mengungkapkan! Inilah faktor-faktor yang mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia– Setelah mengalami kontraksi sebesar -5,32% pada triwulan II tahun 2020, perekonomian Indonesia mengalami perbaikan yang ditunjukkan dengan kontraksi yang turun menjadi -3,49% pada triwulan III tahun 2020 yr-on-calendar year (calendar year-on-12 months).

Hanya dalam beberapa bulan, perekonomian Indonesia mulai pulih dari imbas keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Faktanya, negara lain masih bergulat dengan masalah ini di tengah penularan Covid-19 yang tidak terkendali.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kunci pemulihan ekonomi yang lebih cepat itu gencar dilakukan kebijakan pemerintah sebagai bagian dari upaya penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. nasional (Pc-PEN). Intervensi pemerintah dalam manajemen kesehatan meningkatkan kepercayaan diri yang selanjutnya meningkatkan aktivitas masyarakat.


“Demikian pula intervensi pemerintah melalui application pemulihan ekonomi yang bertujuan untuk membatasi laju penurunan kinerja ekonomi telah berhasil mendorong konsumsi masyarakat dan investasi swasta,” kata Airlangga dalam siaran persnya. pertumbuhan ekonomi, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/11). ).

Lebih depth, dia menjelaskan, pemerintah melakukan intervensi dari sisi permintaan yang didukung oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat sebesar 9,76% (yr-on-calendar year).

Sementara itu, perbaikan juga terlihat di sisi penawaran. Adapun sektor yang meledak setelah mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan sebelumnya yaitu: sektor pengangkutan dan pergudangan meningkat sebesar 24,28% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya -29,18%, yaitu akomodasi dan layanan makanan meningkat 14,79% dari kuartal sebelumnya ke -22. , 21%, industri manufaktur meningkat 5,25% terhadap -6,29%, dan sektor perdagangan meningkat 5,68% terhadap -6,71% pada triwulan sebelumnya.

Sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial, peningkatan signifikan juga telah dicatat di sektor transportasi dan pergudangan, serta di sektor akomodasi dan katering (mamin), yang sebelumnya mengalami kontraksi terkuat, namun triwulan ini mengalami pertumbuhan antar triwulan terkuat, ”kata Menko Airlangga. .

READ  Kekeringan memicu kebakaran di ibu kota kebakaran hutan Indonesia | Berita | Eco-Company

Kemudian tanda-tanda perbaikan juga terpantau pada sejumlah indikator ekonomi seperti Indeks Manajer Pembelian (PMI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Ritel. dan surplus di neraca perdagangan.

Petunjuk pemulihan ekonomi ini juga terlihat dari pertumbuhan ekonomi triwulan III menurut belanja yang juga menunjukkan perbaikan dibandingkan triwulan II.

Konsumsi rumah tangga meningkat 4,70% terhadap -6,53% pada triwulan kedua, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) meningkat 8,45% terhadap -9,71% pada triwulan sebelumnya dan belanja publik meningkat 16,93. %.

Secara spasial, lanjutnya, kinerja pertumbuhan ekonomi daerah masih sangat dipengaruhi oleh faktor kesehatan yang menyebabkan hambatan fisik dan sosial, serta aktivitas pariwisata. Namun pertumbuhan ekonomi daerah pada triwulan III dibandingkan triwulan II menunjukkan angka yang positif untuk semua provinsi.

Seperti DKI Jakarta yang tumbuh 8,38% dan memberikan kontribusi 17,66% terhadap PDB nasional. Provinsi Jawa Timur meningkat 5,89% dengan kontribusi 14,73%, Sulawesi Selatan meningkat 8,18% dan berkontribusi 3,33% dan Sumatera Utara meningkat 3 , 13% dengan kontribusi 5,13%.

[Gambas:Video CNBC]

(baterai / baterai)


Written By
More from Faisal Hadi
Mengapa daun nanas menjadi kandidat yang menjanjikan untuk menggantikan bahan plastik yang digunakan dalam masker sekali pakai
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan meningkatnya permintaan masker sekali pakai, memberikan tekanan pada...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *