Militer Indonesia baru-baru ini menemukan replika tank China yang aneh dan sangat misterius yang mengambang di laut, menurut sumber keamanan dan pertahanan negara JATOSINT. Benda itu, yang benar-benar tampak seperti tangki berkarat, ditemukan di dekat anjungan minyak di Laut Natuna awal bulan ini, menurut laporan. Meski akhirnya hanyut terbawa ombak dan arus air, namun belakangan TNI AL mulai melakukan pencarian terhadap objek tersebut Sputnik.
Selain itu, beberapa hari kemudian, model reservoir ditemukan kembali. Menurut laporan, objek tersebut adalah salinan sempurna dari tank Type 15 / ZTQ-15, juga dikenal sebagai VT-5, yang diyakini dibuat di China. Namun, rincian siapa yang membuat replika tangki aneh itu dan untuk apa tangki itu digunakan masih belum diketahui. Meskipun tidak mampu mengapung, jenis ini dianggap digunakan oleh Marinir China sebagai kendaraan tempur.
China desak Indonesia hentikan pengeboran di Laut Natuna
Sementara itu, dalam perkembangan terkait, China tampak menekan Indonesia untuk menghentikan rencana pengembangan migasnya di Laut China Selatan dekat Kepulauan Natuna. Menurut ANI, mengutip Nikkei Asia, operasi pengeboran eksplorasi telah dimulai di dekat pulau-pulau di Laut Natuna, yang terletak di Zona Ekonomi Dalam Indonesia, yang mengangkangi klaim tanah “sembilan garis” penting China yang mencakup sebagian besar laut.
Untuk menentang pengeboran tersebut, China telah mengerahkan kapal penjaga pantai ke wilayah tersebut untuk melobi, menurut artikel tersebut, yang mengutip sumber-sumber pemerintah Indonesia. Jakarta, di sisi lain, yang meyakini tidak ada konflik teritorial dengan China, sejauh ini bungkam atas keberatan Beijing. Menurut artikel itu, Indonesia menolak untuk menanggapi secara terbuka keberatan China karena dianggap akan menyiratkan menerima adanya konflik regional.
Penting untuk dicatat bahwa China mengklaim kedaulatan atas hampir semua Laut China Selatan, sementara Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, serta Taiwan semuanya memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih. Beijing telah meningkatkan keterlibatannya di Kepulauan Natuna sejak 2019, memicu ketegangan dengan Jakarta.
(Gambar: AP / Gambar Perwakilan)
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”