NASA dan JAXA, agensi antariksa Amerika Serikat dan Jepang, sedang dalam persiapan untuk meluncurkan satelit kayu pertama ke luar angkasa pada tahun 2024. Satelit inovatif ini, yang diberi nama LignoSat, akan terbuat dari kayu magnolia.
Adanya rencana pembuatan satelit kayu ini bertujuan untuk menjadikan penerbangan luar angkasa lebih berkelanjutan. Saat ini, lebih dari 9.300 ton benda luar angkasa, termasuk sampah luar angkasa, sedang mengorbit di sekitar Bumi. Logam pesawat yang mengkilap di atmosfer meningkatkan kecerahan langit malam sebesar lebih dari 10%, serta menciptakan polusi cahaya yang mengganggu.
Namun, satelit kayu dianggap sebagai solusi yang tidak terlalu berbahaya dibandingkan dengan sampah luar angkasa lainnya. Kayu tidak mudah terbakar atau membusuk di ruang hampa udara, tapi saat masuk kembali ke atmosfer Bumi, satelit kayu tersebut akan terbakar menjadi abu halus.
Sebelum peluncuran resmi, satelit ini telah diuji coba di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan hasilnya memuaskan. Spesimen kayu magnolia yang digunakan dalam uji coba tidak mengalami deformasi setelah terpapar luar angkasa selama sepuluh bulan, yang menunjukkan kemampuan kayu ini untuk bertahan dalam kondisi luar angkasa.
Pilihan penggunaan kayu magnolia dipertimbangkan karena material ini memiliki kemampuan yang baik dalam menahan tekanan dan risiko pecah selama proses pembuatan satelit. Diharapkan satelit kayu ini dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dalam eksplorasi luar angkasa serta membawa manfaat bagi menjaga kelestarian alam semesta kita.
Keterlibatan NASA dan JAXA dalam pengembangan satelit kayu ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus memperkaya pengetahuan manusia tentang luar angkasa, sambil juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Diharapkan peluncuran satelit kayu pertama ini nantinya dapat membuka pintu bagi pengembangan teknologi satelit berkelanjutan di masa depan.
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”