JAKARTA: Pencabutan batasan usia untuk haji sedang dirayakan di seluruh Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, di mana banyak calon jamaah haji harus menunggu bertahun-tahun untuk memulai perjalanan keagamaan.
Haji telah dibatasi untuk peserta domestik pada tahun 2020 dan 2021 karena ketakutan akan pandemi.
Setelah Arab Saudi mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 tahun lalu, tindakan pencegahan masih dilakukan pada tahun 2022, dengan batasan usia 65 tahun untuk jemaah.
Namun tahun ini, ziarah tahunan akan kembali ke aturan pra-pandemi, dan otoritas Saudi telah mengumumkan bahwa orang berusia di atas 65 tahun juga akan diizinkan.
“Ini tentu kabar baik karena pertama banyak jemaah haji dari Indonesia yang berusia di atas 60 tahun, bahkan di atas 65 tahun,” kata Mizaj Iskandar, Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda. Aceh yang pada tahun 2022 diberi tugas menyelenggarakan ibadah haji di Provinsi Aceh.
Tahun lalu, sekitar 100.000 jamaah tiba di Arab Saudi dari Indonesia selama musim haji. Tahun ini, kuota negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia itu akan kembali ke angka sebelum pandemi.
Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas pada hari Minggu menandatangani perjanjian kuota 2023 dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah, yang menyetujui kedatangan 221.000 jemaah haji Indonesia tahun ini.
“Haji adalah haji yang ditunggu-tunggu… rata-rata, menunggu sekitar 25 hingga 28 tahun di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji,” kata Iskandar kepada Arab News, mengutip data Kementerian Agama.
Di beberapa daerah seperti Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan, penantiannya bahkan bisa melebihi 30 tahun.
Sekarang dengan kuota yang lebih tinggi dan pembatasan usia telah dicabut, itu akan “membantu mempercepat keberangkatan jemaah haji Indonesia”, tambah Iskandar.
Orang Indonesia juga menggunakan media sosial untuk merayakan pencabutan larangan haji, dengan banyak tulisan untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka.
Pejabat Indonesia kini bersiap untuk mempersiapkan musim haji yang akan datang, karena jemaah lanjut usia kemungkinan membutuhkan lebih banyak dukungan, termasuk bantuan medis.
“Banyak jemaah kami yang sudah lanjut usia,” kata konsul jenderal Indonesia di Jeddah, Eko Hartono, kepada Arab News.
“Oleh karena itu, kami mempertimbangkan perlunya membatasi jumlah jemaah lanjut usia agar kita bisa lebih mempersiapkan diri untuk hal-hal yang berkaitan dengan haji. Kami pasti akan merumuskan kebijakan yang tepat untuk membatasi kekecewaan calon jemaah haji. “
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”