JAKARTA – Delegasi lebih dari 130 pejabat pemerintah dan pengusaha dari Singapura berkunjung untuk menjajaki peluang di ibu kota Indonesia yang akan datang, yang merupakan salah satu dari serangkaian tur yang rencananya akan diatur oleh negara kepulauan untuk mengkomersialkan proyek besarnya.
Perjalanan tersebut, yang merupakan kolaborasi antara berbagai lembaga di Indonesia dan Singapura, mengikuti retret para pemimpin antara kedua negara pada bulan Maret, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengatakan kepada Straits Occasions.
Kunjungan tersebut pertama kali disinggung Presiden Joko Widodo dalam wawancara dengan ST pada Maret lalu, sebelum para pemimpin mundur ke Singapura.
Mr Suryo mengatakan perjalanan tiga hari, bertajuk Misi Singapura ke Nusantara, bertujuan untuk membantu bisnis Singapura memahami peluang potensial yang menanti mereka di Nusantara, ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
“Pembangunan ibu kota Nusantara ini merupakan proyek terbesar di Asia Tenggara dengan nilai mencapai $32 miliar (S$43,3 miliar),” katanya, Selasa.
“Bagi pengusaha, ini tentu saja merupakan peluang bisnis yang luar biasa, karena pemerintah hanya akan membangun fasilitas untuk gedung dan perkantoran pemerintah, sementara investasi lainnya akan ditawarkan kepada swasta, baik di dalam maupun luar negeri.”
Proyek seluas 2.561 km², kira-kira tiga kali ukuran Singapura, diumumkan tiga tahun lalu oleh Bapak Widodo. Negara akan menanggung 20% dari biaya, sementara Indonesia berharap sektor swasta akan membayar sisanya.
ST memahami bahwa delegasi tersebut terdiri dari pejabat dari pemerintah Singapura, serta perwakilan dari bidang-bidang seperti energi, transportasi, logistik, true estat, dan keuangan.
Pengaturan khusus telah dibuat untuk grup tersebut, termasuk jadwal penerbangan Garuda Indonesia yang unik dari Singapura ke Balikpapan, kota yang paling dekat dengan lokasi ibu kota baru, untuk melewati transit biasa di Jakarta.
Rombongan tiba di Balikpapan pada Selasa dan menghadiri welcome meal yang diselenggarakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. “Kami mengapresiasi kunjungan sejumlah besar pelaku bisnis dari Singapura,” katanya seraya menambahkan bahwa method tersebut akan membantu mereka memahami apa yang sedang dilakukan untuk proyek tersebut.
Rombongan disambut di lokasi proyek pada hari Rabu oleh Bapak Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Ketua kelompok kerja yang mengerjakan ibu kota baru.
Pada retret yang dilakukan oleh Bapak Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada bulan Maret di Singapura, enam kesepakatan, yang mencakup bidang-bidang baru seperti ekonomi electronic, keberlanjutan dan pengembangan sumber daya manusia, serta bidang-bidang tradisional seperti keselamatan, kesehatan, dan keuangan, telah ditandatangani.
Merujuk pada kesepakatan yang ditandatangani, Jokowi mengaku senang dengan hasil retret tersebut dan mencatat minat investor Singapura dalam pengembangan Nusantara.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”