Jakarta. Saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 pada bulan Agustus, harapan besar bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari 10 negara teratas untuk perolehan medali.
Penampilan terbaik Indonesia di Asian Games dimulai pada tahun 1962, ketika acara olahraga diadakan di Jakarta di bawah perlindungan Presiden pertama Sukarno. Saat itu, Indonesia meraih 11 medali emas dan berada di urutan kedua setelah Jepang yang meraih 73 medali emas.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berkata di bulan Mei bahwa dalam 14 cabang olahraga Indonesia bisa meraih emas. Diantaranya bulu tangkis, angkat besi, bridge, panjat tebing, jetski, panahan, atletik, bowling, kano dan dayung, bersepeda, paralayang, taekwondo dan wushu.
Namun, sejak 1951, Indonesia hanya meraih emas dalam 11 cabang olahraga di Asian Games: bulu tangkis (26), tenis (15), atletik (empat), tinju (tiga), bersepeda (tiga), perahu naga.(tiga). ), karate (dua), berlayar (dua), bowling (satu), wushu (satu) dan menyelam (satu).
Untuk finis di 10 besar tabel perolehan medali, Indonesia diharapkan bisa merebut sedikitnya 14 medali emas.
Cabang olahraga yang paling menjanjikan bagi atlet Indonesia tahun ini adalah bulu tangkis, pencak silat, atletik, bersepeda, dan jet ski.
Bulu tangkis
Penampilan Indonesia yang paling sukses di Asian Games adalah bulu tangkis, dengan 91 medali yang diraih sejak 1962 – 26 emas, 25 perak, dan 40 perunggu.
Tahun ini, tuan rumah Olimpiade akan mengandalkan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, ganda putra nomor satu dunia, yang mengejutkan Danes Mathias Boe/Carsten Mogensen di final All England pada Maret lalu.
Kementerian mengharapkan dua medali emas bulu tangkis, dengan satu lagi dari Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, nomor dua dunia di ganda campuran, yang meraih emas di Olimpiade Rio 2016.
Bulu tangkis dianggap sebagai olahraga Indonesia yang paling sukses sepanjang masa.
pencak silat
Pencak silat akan diikutsertakan dalam Asian Games untuk pertama kalinya. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak untuk mempromosikan olahraga pilihannya. Pemerintah melobi pencak silat, seni bela diri yang berasal dari nusantara.
Meskipun Indonesia biasanya menang dalam disiplin ini di semua turnamen besar, selama Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017, Indonesia hanya memenangkan dua medali emas, di tengah tuduhan bahwa skor dalam kompetisi pencak silat telah digelembungkan untuk mendukung Malaysia mengamankan kemenangan bagi tuan rumah. . .
Pada SEA Games 2015, Indonesia menjadi top performer cabang olahraga tersebut dengan meraih tiga emas, tiga perak, dan lima perunggu.
Kementerian mengharapkan dua emas pencak silat.
wewey wita, yang meraih emas di SEA Games 2017, adalah salah satu artis yang paling menjanjikan.
atletik
Atletik telah memenangkan empat medali emas Indonesia dalam sejarah Olimpiade.
Pada SEA Games 2017, atletik menyumbangkan lima emas, tujuh perak, dan tiga perunggu.
Top performer Indonesia saat ini adalah Maria Londa di lompat jauh putri, Eki Febri Ekawati di lempar peluru putri dan Atjong Tio Purwanto di lari gawang putra. Atjong menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang meraih emas pada Asian Games terakhir di Korea Selatan empat tahun lalu.
Persatuan Atletik Indonesia (PASI) ingin meraih setidaknya satu medali emas tahun ini.
Bersepeda
Bersepeda menyumbangkan tiga medali emas dalam sejarah penampilan Indonesia di Asian Games, dan semuanya dimenangkan pada tahun 1962.
Namun, kedisiplinan tersebut diharapkan bisa membawa pulang dua medali emas, dari peraih medali emas SEA Games 2017 BMX putra, I Gusti Bagus Saputra, dan peraih medali emas SEA Games 2017 BMX putri, Elga Kharisma Novanda.
jet ski
Jet ski akan disajikan untuk pertama kalinya di Olimpiade. Empat acara akan berlangsung di Pantai Ancol di Jakarta Utara dalam kategori Bundaran Ketahanan Terbuka, Bundaran Stok 1.100, Bundaran Terbatas dan Ski Modifikasi.
Kementerian mengharapkan dua medali emas jet ski, dengan Aero Sutan Aswar menjadi harapan terbesarnya. Aero memenangkan gelar Kejuaraan Dunia dengan jet ski pada tahun 2014, dan menempati posisi kedua pada tahun 2017.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”