Pergerakan harga emas hari ini, 14 September 2020

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas pasar spot serta bursa berjangka mengalami peningkatan di awal perdagangan hari ini. Sementara itu, indeks dolar melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, Harga emas di pasar spot naik tipis 0,09% menjadi US $ 1.942,23 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 juga naik 0,13% menjadi US $ 1.950,40 per troy ounce. Indeks dolar turun 0,07 persen menjadi 93,2720 pada pukul 07.12 WIB.

Hingga pukul 16.00 WIB, harga pasar spot emas masih berada di jalur hijau dengan kenaikan 0,28% menjadi US $ 1.945,99 per troy ounce. Sedangkan emas berjangka Comex naik 0,34% menjadi US $ 1.954,60 per troy ounce.

Laporan dari Monex Investindo Futures melaporkan bahwa harga emas naik sejalan dengan sikap pelaku pasar yang menunggu rapat Federal Reserve pekan ini. Pejabat Fed akan mengadakan pertemuan dua hari yang akan menghasilkan keputusan moneter terbaru.

Sikap The Fed diperkirakan karena pekan lalu harga emas tertekan akibat minimnya stimulus. Prospek emas akan bergantung pada kecepatan pemulihan ekonomi di beberapa negara.

Pada akhir pekan lalu, harga emas berjangka Comex turun akibat aksi ambil untung dari pelaku pasar. Harga kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember turun 0,83% menjadi US $ 1.947,90 per troy ounce.

Menurut Antara, investor mengambil untung seiring kenaikan harga emas yang naik beberapa hari ini akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, emas mendapat tekanan saat indeks harga konsumen AS naik 0,4%, lebih baik dari perkiraan.

“Ada sedikit kekecewaan dengan ECB, karena ekspektasi kita akan melihat lebih banyak stimulus,” kata analis pasar OANDA Edward Moya seperti dikutip Antara. Antara, Senin (14/9/2020).

Investor, lanjutnya, juga menunggu rapat kebijakan Federal Reserve AS pekan ini, 15-16 September 2020.

Presiden ECB Christine Lagarde pada Kamis (10/9/2020) menahan diri untuk tidak mengisyaratkan bahwa bank tersebut akan memperpanjang langkah-langkah stimulusnya. Senat AS telah memblokir RUU Republik untuk bantuan virus korona lebih lanjut.

Harga emas telah melonjak 28% tahun ini, didukung oleh stimulus besar-besaran dari bank sentral global. Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang.

Ahli strategi pasar berjangka RJO Daniel Pavilonis memperkirakan harga emas bisa mencapai US $ 2.300 per troy ounce pada akhir tahun karena ketidakpastian pasar saham ekonomi dan pemilihan AS pada November 2020.

Analis pasar percaya prospek emas secara keseluruhan tetap ada bullish karena pejabat kesehatan AS Anthony Fauci mengatakan dia yakin kehidupan tidak akan kembali normal di Amerika Serikat hingga akhir 2021.

Sumber: Antara