Duta Besar Indonesia Ina Hagniningtyas Krisnamurthi bertemu dengan Ketua Menteri Haryana Manohar Lal Khattar pada hari Rabu di mana mereka melakukan diskusi mendalam tentang penguatan hubungan di berbagai bidang seperti bisnis, budaya dan olahraga.
Krisnamurthi meminta Haryana untuk berinvestasi di sektor-sektor seperti farmasi, FMCG, medis dan sektor komoditas lainnya di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan mereka untuk saling menguntungkan. Khattar mencatat bahwa India dan Indonesia telah berbagi ikatan budaya dan perdagangan yang erat selama berabad-abad. Dalam pertemuan tersebut, Menkeu dan Dubes RI melakukan diskusi mendalam tentang berbagai topik untuk memperkuat hubungan antara Haryana dan Indonesia, kata pernyataan dari pemerintah negara bagian. Khattar meyakinkan Krisnamurthi bahwa peluang investasi di sektor lain juga akan dijajaki melalui serangkaian pertemuan tingkat administrasi antara kedua belah pihak.
Dia mengundang Indonesia untuk menjadi bagian dari festival internasional tahunan Gita Mahotsav dan Suraj Craft Mela, masing-masing diadakan di Kurukshetra dan Surajkund.
Dia mengatakan Indonesia memiliki ikatan budaya yang kuat dengan India dan menambahkan, “Kami berharap dapat memelihara hubungan dengan menjadi mitra di berbagai sektor untuk memastikan keuntungan bersama.” Krisnamurthi mengapresiasi kontribusi Menkeu dalam menjadikan Haryana sebagai pusat olahraga. Dia mengatakan Haryana memiliki infrastruktur olahraga terbaik untuk ditawarkan kepada para pemainnya dan telah berhasil menciptakan lingkungan yang harmonis bagi para calon pemain untuk meningkatkan keterampilan dan kepercayaan mereka. Menurut pernyataan itu, dia berkata: “Kami menantikan program pertukaran olahraga karena para pemain kami sangat terampil dalam permainan seperti bulu tangkis dan tenis meja.”
Pertemuan itu berlangsung di kediaman Khattar.
(Kisah ini belum diedit oleh tim Devdiscourse dan dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi.)
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”