Pertemuan komite kelompok kerja bersama “Forum Investasi dan Bisnis India-Indonesia” untuk mengidentifikasi bidang kerja sama baru, mengembangkan infrastruktur, pariwisata, perdagangan, dan konektivitas untuk meningkatkan hubungan perdagangan diadakan di Port Blair pada hari Selasa, kata para pejabat.
India sangat ingin mempercepat perdagangan dan pariwisata dengan Indonesia, terutama di Kepulauan Andaman dan Nikobar karena jaraknya yang lebih dekat ke sebagian besar pelabuhan di India.
Pelabuhan Indonesia Sabang di Aceh berjarak sekitar 90 mil laut dari Kepulauan Andaman dan Nikobar. Dari Port Blair, jarak antara Chennai dan Kolkata masing-masing adalah 794 mil laut dan 901 mil laut.
Dengan demikian, barang yang dibeli di Indonesia akan lebih sedikit di Andaman dibandingkan barang yang diimpor dari Chennai dan Kolkata, karena biaya transportasi akan lebih rendah.
Pertemuan dengan delegasi Indonesia dihadiri oleh Letnan Gubernur Andaman dan Nicobar, DK Joshi, Direktur Urusan Asia Selatan dan Tengah Pemerintah Indonesia, Jatmiko Heru Prasetyo, Sekretaris Bersama MEA, Vishvas Sapkal, serta delegasi lainnya, kata para pejabat.
Ini merupakan pertemuan kedua panitia pokja. Pertemuan pertama berlangsung di Jakarta pada 25 November 2019.
Delegasi membahas peluang yang tersedia untuk investasi di sektor infrastruktur di Banda Aceh dan Freeport Sabang Indonesia, dan di sektor lain seperti pariwisata, perikanan dan perkapalan, kata para pejabat tersebut.
Selama kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Indonesia pada tahun 2018, ia menyerukan pembentukan komite gugus tugas bersama dari kedua pihak untuk meningkatkan investasi bilateral.
Anggota parlemen Andaman dan Nicobar Kuldeep Sharma mengatakan kepada PTI bahwa pertemuan tersebut akan menjadi keuntungan bagi kedua negara karena akan menghasilkan pendapatan dan pekerjaan.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”