Pertunjukan harus berlanjut: Pekan Mode Indonesia menjadi virtual – Gaya hidup

Seperti banyak bonanza fesyen lainnya di seluruh dunia, Pekan Mode Indonesia (IFW) tahunan telah dipengaruhi oleh langkah-langkah kesehatan dan keselamatan sehubungan dengan pandemi tersebut.

Faktanya, dua kali. Ajang fashion Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) semula dijadwalkan digelar pada awal April, namun kemudian ditunda hingga pertengahan Oktober dengan harapan pandemi sudah bisa dikendalikan saat itu.

Sayangnya, pandemi masih menjadi bagian dari kehidupan kita.

Tetap saja, pertunjukan harus terus berjalan, seperti yang mereka katakan. Dan lakukanlah.

Dalam konferensi pers virtual, perancang busana dan presiden IFW Poppy Dharsono mengungkapkan jalan berbatu menuju acara tersebut, mengatakan edisi virtual telah dipertimbangkan dua bulan sebelumnya, ketika menjadi jelas bahwa tanggal Oktober tidak akan terjadi.

Alih-alih seperti biasanya di Jakarta Convention Center, pengulangan kesembilan IFW sekarang akan berlangsung secara online sepenuhnya di YouTube mulai 14-15 November.

Seperti tahun lalu, sorotan akan selalu tertuju pada budaya Kalimantan yang bertajuk “Dongeng Khatulistiwa – Harta Karun Kalimantan yang Megah”.

“Selama ini Indonesia Fashion Week selalu menampilkan pulau-pulau lain seperti Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur,” kata Presiden APPMI.

“Mengikuti arahan pemerintah tentang 10 destinasi wisata prioritas, kami berusaha agar tema tersebut sejalan dengan program mereka, agar Indonesia Fashion Week bisa dinikmati oleh para fashionista dan pelaku usaha kecil menengah di seluruh dunia. ‘Indonesia.

Parade: Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, IFW 2020 akan berlangsung sepenuhnya online melalui YouTube. Parade: Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, IFW 2020 akan berlangsung sepenuhnya online melalui YouTube. (JP / Wendra Ajistyatama)

Seperti iterasi fisiknya, Edisi Virtual IFW akan terus menampilkan jajaran peragaan busana dalam format film mode.

Namun, karena kendala situasi unik yang menampilkan sekitar 65 desainer dalam acara virtual dua hari, jumlah total pakaian yang dipamerkan berkurang.

READ  Yayu Unru Meninggal, 5 Hari di ICU Usai 2 Kali Serangan Jantung - Bolamadura

Sementara pertunjukan normal dapat menampilkan hingga 20 penampilan untuk setiap desainer, acara virtual hanya akan menampilkan lima penampilan masing-masing.

“Yang penting desainer selalu bisa tampil kreatif, dan Indonesian Fashion Week tetap bisa memberi ‘warna’ pada kreasi desainer meski kita tengah pandemi,” kata Poppy.

Selain film fashion, IFW 2020 juga akan menghadirkan program regulernya, seperti Young Fashion Designers Competition (IFYDC).

Final akan menampilkan karya 10 desainer yang akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari fotografer fashion Jacky Suharto, desainer Aam Kekean dan Misan Kopaka dan fashion blogger Ayla Dimitri.

Para pemenang akan menerima beasiswa di tiga sekolah mode: Institut Mode Italia di Jakarta, LaSalle College di Jakarta, dan Akademi Mode & Seni Koefia International di Roma, Italia.

Selain pakaian, IFW 2020 juga menyoroti bagaimana fashion dapat berperan dalam diplomasi, dengan dua program secara khusus menyoroti pentingnya fashion.

Rangkaian wawancara bertajuk Fashion Diplomacy akan membahas fashion sebagai alat budaya, dengan enam orang diplomat menyampaikan pandangannya.

Para diplomat tersebut adalah Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva, Duta Besar Yordania Abdallah Abu Romman, Duta Besar Kolombia Juan Camilo Valencia, istri Duta Besar Peru Susan Santos de Cardenas, mantan Duta Besar Indonesia untuk Ekuador Diennaryati Tjokrosuprihatono dan Direktur Institut Kebudayaan Italia Maria Battaglia.

Sementara itu, mini fashion showcase bertajuk Poppy Dharsono & Friends juga akan menampilkan beberapa figur diplomatik dengan balutan desain Poppy.

Diantaranya adalah Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva, istri Duta Besar Peru Susan Santos de Cardenas, istri Duta Besar Belgia Consolate de Loecker-Manirariha dan istri Duta Besar Kolombia Natalia Paz Cabrera.

All smiles: Perancang busana dan presiden IFW Poppy Dharsono (kanan) menganggap busana bisa digunakan sebagai alat diplomasi. All smiles: Perancang busana dan presiden IFW Poppy Dharsono (kanan) menganggap busana bisa digunakan sebagai alat diplomasi. (Sumber dari Indonesia Fashion Week./-)

READ  Setelah lama absen, tim polo air Singapura dan pelari Soh Rui Yong bersiap untuk kembali ke SEA Games

Poppy menjelaskan bahwa diplomasi biasanya melibatkan diskusi perdagangan dan politik, budaya juga merupakan aspek utama.

“Fashion bisa menjadi alat diplomasi. Di masa lalu, kita bisa melihat kepribadian para pemimpin dunia [through their clothes], seperti Bung Karno dengan corak khasnya, [Mahatma] Gandhi dengan khadi-nya, atau Mao Ze Dong dengan kostumnya. […] Para pemimpin dunia ini menggunakan fesyen untuk menunjukkan kepada dunia karisma, identitas, dan nilai-nilai mereka, ”katanya. Jakarta Post via telepon.

Menggunakan pengalaman mantan Duta Besar Diennarsyati, Poppy mencatat status Indonesia yang relatif tidak dikenal di Ekuador, hingga Diennaryati mulai mengenakan tekstil nasional seperti batik dan ikat, yang menjadi cukup populer untuk meningkatkan kesadaran budaya Indonesia.

“Saya dengar jumlah wisatawan Ekuador ke Indonesia meningkat, yang berarti berhasil menggunakan alat diplomasi mode untuk meningkatkan bisnis dan perdagangan.” (kamu adalah)

Written By
More from
Gmail di desktop memiliki perubahan gaya ikon kecil, disinkronkan dengan aplikasi Android
Beberapa mungkin telah memperhatikan baru-baru ini, Gmail di desktop baru-baru ini mengalami...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *