Perusahaan Jepang memamerkan teknologi ramah lingkungan mereka pada sebuah seminar di Indonesia, yang berencana membangun ibukota hijau baru.
Indonesia berencana untuk memindahkan ibu kotanya ke pulau Kalimantan sekitar 2.000 kilometer dari ibu kota Jakarta saat ini, mulai tahun 2024.
Pemerintah berkomitmen untuk membangun kota ramah lingkungan yang hanya menggunakan energi terbarukan dan mendaur ulang sampah, di antara langkah-langkah keberlanjutan lainnya.
Seminar yang diadakan di Jakarta pada hari Senin ini disponsori bersama oleh pemerintah Jepang dan Indonesia.
Ini menarik sekitar 100 orang, termasuk perwakilan dari perusahaan Jepang serta pemerintah Indonesia. Ada yang mendaftar secara online.
Produsen plastik telah memperkenalkan teknologi yang mendaur ulang plastik sisa dari proses pembuatan lemari es dan peralatan serupa.
Perusahaan Jepang lainnya telah mendemonstrasikan teknologi yang menggunakan hidrogen dan amonia untuk mengurangi emisi karbon dioksida di pembangkit listrik tenaga panas.
Tenaga batu bara menyumbang sekitar 67% dari seluruh listrik yang dihasilkan di Indonesia. Negara ini juga menghadapi kritik bahwa sekitar 60% sampah plastiknya salah kelola.
Para peserta yang bertanggung jawab menangani isu-isu lingkungan terlihat menyimak pemaparan seminar dengan saksama.
Pejabat Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang membidangi masalah lingkungan, Nomoto Takuya, menegaskan kesediaan Jepang untuk memberikan dukungan. Dia juga mencatat bahwa perusahaan China dan Korea Selatan tampak bersemangat untuk meluncurkan bisnis yang menangani masalah lingkungan.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”