Prancis berupaya memperkuat hubungan dengan India dan Indonesia

Prancis Emmanuel Macron bertemu Perdana Menteri Modi dan mitranya dari Indonesia di Roma.

Roma:

Emmanuel Macron pada hari Sabtu berusaha untuk memperkuat hubungan dengan India dan Indonesia, kata kepresidenan Prancis, setelah Paris dikeluarkan dari pakta pertahanan antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia.

Sejak kehilangan kesepakatan kapal selam utama dengan Canberra, yang bergabung dengan aliansi AUKUS untuk melawan China dengan lebih baik, Prancis telah mencari pelipur lara di negara-negara besar Asia untuk hubungan strategis yang lebih dalam di kawasan Pasifik.

Di sela-sela KTT G20 di Roma, Presiden Macron pertama kali bertemu dengan mitranya dari Indonesia Joko Widodo diikuti oleh Perdana Menteri Narendra Modi, menekankan bobot ekonomi yang tumbuh di kawasan itu dan persaingan antara Amerika Serikat dan China.

“Ada keinginan bersama untuk melangkah lebih jauh dalam strategi Indo-Pasifik,” kata pihak Prancis setelah berbicara dengan Modi. Pertemuan lanjutan akan diadakan minggu depan untuk menyempurnakan agenda bersama.

Prancis dan India, yang pertama kali menetapkan strategi Indo-Pasifik pada tahun 2018, menemukan “konvergensi yang hebat (…)

Macron juga bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Roma dan mereka “setuju untuk bekerja sama untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai zona stabilitas dan kemakmuran.”

Prancis melihat dirinya sebagai kekuatan di Pasifik berkat kepemilikan luar negeri seperti Kaledonia Baru dan Polinesia Prancis dan mengejar ambisi untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di kawasan itu, terutama melalui Asia Tenggara.

Macron dan Widodo berbicara selama setengah jam dan “memutuskan untuk bekerja pada kemitraan strategis nyata di Indo-Pasifik,” kata Elysee.

Ini akan mencakup khususnya “masalah transisi ekologi, dukungan untuk lapangan kerja dan pertumbuhan di Indonesia dan pemulihan pasca-Covid,” tambah kepresidenan Prancis.

READ  DPR RI setujui suntikan modal US$7,7 miliar ke BUMN

Pembicaraan tersebut didahului dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian ke Jakarta dengan Indonesia, yang akan mengambil alih kursi kepresidenan G20 setelah Italia.

Widodo dan mitranya dari Prancis juga meninjau koordinasi di dalam ASEAN, blok regional Asia Tenggara, di mana Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta, memainkan peran sentral.

Prancis akan menjadi presiden bergilir Uni Eropa pada 2022.

(Kecuali untuk judul, cerita ini tidak diedit oleh staf NDTV dan diposting dari feed sindikasi.)

Written By
More from Suede Nazar
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *