Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mendorong Hamas untuk segera menyetujui kesepakatan mengenai situasi di Gaza. Dalam pernyataannya, Abbas mengingatkan bahwa jika kesepakatan tersebut tidak segera diselesaikan, maka akan ada jumlah korban yang mengerikan. Ia bahkan membandingkan situasi yang dihadapi dengan peristiwa Nakba tahun 1948. Nakba sendiri merujuk pada perang yang terjadi saat pembentukan Israel, yang mengakibatkan jutaan warga Palestina harus mengungsi atau meninggalkan rumah mereka.
Adapun yang menarik, Abbas dan Otoritas Palestina yang diakui internasional tidak ikut terlibat dalam pembicaraan antara Hamas dan Israel yang diselenggarakan oleh pemerintah Mesir. Hal ini menunjukkan adanya perpecahan dalam pemerintahan Palestina. Tidak hanya itu, Amerika Serikat, sebagai pendukung Israel dan penyandang dana Otoritas Palestina, juga menyatakan dukungan mereka terhadap pembentukan negara Palestina, namun dengan catatan perombakan kepemimpinan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengungkapkan bahwa Abbas telah berkomitmen untuk mereformasi Otoritas Palestina agar mereka dapat mengambil tanggung jawab atas Gaza. Sedangkan Gaza sendiri saat ini memiliki pemerintahan yang terpisah yang dijalankan oleh kelompok Hamas sejak 2007. Hal ini mengakibatkan loyalis Abbas terusir dari wilayah Gaza tersebut.
Upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih terus berlangsung. Dampak dari perang yang terjadi di Gaza selama empat bulan terakhir telah menyebabkan kehancuran dan penderitaan bagi warga Palestina. Inilah yang membuat pembentukan negara Palestina dan persatuan antara Gaza dan Tepi Barat menjadi tujuan yang diinginkan oleh masyarakat internasional dan pemimpin Palestina.
Tujuan terakhir dari ketegangan ini adalah untuk mencapai perdamaian yang berkeadilan dan memberikan kehidupan yang sejahtera bagi warga Palestina serta melindungi hak-hak mereka. Semoga mereka dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak dan mengakhiri masa penderitaan yang berkepanjangan di Gaza.
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”