JAKARTA, INDONESIA – Peningkatan luas panen dan membaiknya kondisi ekonomi diharapkan dapat meningkatkan produksi jagung di Indonesia, menurut laporan Jaringan Informasi Pertanian World wide (Get) dari Departemen Pertanian AS (USDA).
Produksi jagung Indonesia pada MY 2021-2022 diharapkan mencapai 12 juta ton. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumsi jagung, begitu pula dengan kapasitas penggilingan terigu negara itu. USDA memperkirakan konsumsi jagung di MY 2021-2022 sebesar 9,1 juta ton, dibandingkan dengan 8,7 juta ton pada tahun pemasaran sebelumnya. Impor jagung pada tahun pemasaran 2021-2022 diperkirakan mencapai 1,3 juta ton tergantung dibukanya fasilitas pakan ternak baru di dalam negeri.
Indonesia sangat bergantung pada impor gandum untuk memenuhi kebutuhan pakan tepung terigu dan bahan pakan untuk sektor perunggasan, budidaya dan peternakan. Seiring dengan pertumbuhan populasi dan pemulihan ekonomi, impor gandum tahun pemasaran 2021-22 negara itu diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi 10,4 juta ton.
Produksi beras di Indonesia diperkirakan akan dimulai kembali karena hasil yang lebih tinggi dari akhir La Niña. USDA memperkirakan produksi beras untuk MY 2021-2022 menjadi 55,6 juta ton, dibandingkan dengan 53,9 juta ton pada tahun pemasaran sebelumnya. Untuk mempertahankan tingkat stok bare minimum akhir tahun sebesar 1,5 juta ton hingga 2 juta ton beras, pemerintah Indonesia berencana mengimpor 1 juta ton beras pada tahun 2021.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”