Putri Dubai Latifa menggambarkan penangkapan oleh pasukan komando India dalam video terbaru

File Foto Putri Latifa

File Foto Putri Latifa

Di video terakhir, Putri Latifa menyebut dirinya sebagai sandera. Dia mengatakan dia telah berada di sel isolasi sejak ditangkap pada 2018.

  • Kantor Tren
  • Pembaharuan Terakhir: 18 Februari 2021 pukul 14:57 EST
  • IKUTI KAMI DI:

Putri Latifa dari Dubai, yang melarikan diri dari rumahnya pada 2018 tetapi dikirim kembali, sekarang telah berbicara tentang penangkapannya di India. Dalam video yang baru-baru ini diposting olehnya, sang putri menggambarkan bahwa sekitar 12 hingga 15 pasukan komando dari India datang dengan kapal pesiarnya bersama dua perwira dari Uni Emirat Arab (UEA) pada 4 Maret 2018. Sheikha Latifa mengatakan dia diyakinkan dan dikirim kembali jet pribadi. Dia mengatakan dia ditangkap meskipun dia menolak saat dia menendang dan berteriak.

Seperti dilansir Waktu India, Sang putri berkata bahwa pada saat dia ditangkap, dia bersikeras bahwa dia sedang mencari suaka politik dan tidak ingin pergi ke Dubai, tetapi teleponnya tidak diperhatikan dan dia dikembalikan ke Dubai dengan jet pribadi.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa teman Latifa, Tina Jauhiainen, mengklaim dia hadir di kapal pesiar ketika pasukan komando tiba. Dia berkata bahwa tangan Latifa diikat di belakang punggungnya dan dia terbaring di lantai saat sang putri terus memohon. Tina mengatakan itu di acara itu Putri yang hilang dari BBC Panorama. Putri Latifa adalah putri dari Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Di video terakhir, Putri Latifa menyebut dirinya sebagai sandera. Dia mengatakan dia telah berada di sel isolasi sejak penangkapannya pada 2018. Video-video itu direkam olehnya di kamar mandi sebuah vila di Dubai, di mana dia mengaku berada di penangkaran.

READ  Puing-puing besar tumpah di kota AS saat pesawat mengalami kerusakan mesin di tengah penerbangan

Dalam video lain, Latifa juga menuduh bahwa saat bertemu dengan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Mary Robinson, sang putri tidak mengetahui identitasnya. Dia bersikeras bahwa jika dia tahu bahwa Mary berasal dari PBB, dia akan menjelaskan situasinya kepada pejabat tersebut.

Latifa mengklaim bahwa ibu tirinya, Putri Haya, menipu dia untuk percaya bahwa jika dia berperilaku baik di depan Mary, mereka akan membebaskannya.

More from Casildo Jabbour
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *