JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks komposit harga ekuitas ( IHSG) diperkirakan akan meningkat dalam perdagangan minggu depan.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan IHSG akan menguat dengan support di amount 5.063-5001 dan resistance di amount 5135-5182.
Beberapa faktor akan mempengaruhi pergerakan IHSG minggu depan seperti perkembangan stimulus fiskal tambahan dan perkembangan pemilihan umum di Amerika Serikat.
“Ada juga kekhawatiran tentang ancaman kasus Covid-19 gelombang kedua dan laporan laba perusahaan kuartal ketiga,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (25/10 /). 2020).
Baca juga: Cari tahu saham mana yang bisa dilihat di tahun 2021
Selain itu, pelaku pasar juga memperhatikan potensi yang ada pertumbuhan Perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2020.
Pemerintah memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan menyusut dari 1% menjadi 2,9%.
Semua komponen yang membentuk produk domestik bruto (PDB) akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif pada triwulan III.
Perkiraan konsumsi rumah tangga akan turun dari 1,5% menjadi 3%, investasi juga mengalami tekanan, dengan perkiraan berkisar antara minus 6,4% menjadi minus 8,5%.
Pertumbuhan ekspor juga diperkirakan mengalami kontraksi sekitar 8,7 persen menjadi 13,9 persen. Dan impor juga masih mengalami tekanan.
Sedangkan untuk keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada di antara minus ,6% hingga minus 1,7%.
“Meski mengalami pertumbuhan negatif, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara lain yang menghadapi pandemi Covid-19,” kata Hans Kwee.
Baca juga: IHSG Naik ,4% Melawan Level 5.100
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”