Ilmuwan menciptakan robot kecil yang hidup dari sel manusia yang diklaim dapat menyembuhkan luka atau jaringan yang rusak. Robot ini diberi nama anthrobot oleh tim di Tufts University dan Harvard University’s Wyss Institute. Penelitian ini merupakan perkembangan dari penelitian sebelumnya yang menciptakan xenobot, robot hidup pertama dari sel punca embrio katak bercakar Afrika. Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Advanced Science.
Anthrobot bukanlah organisme yang utuh karena mereka tidak memiliki siklus hidup yang lengkap. Para ilmuwan menggunakan sel manusia dewasa dari trakea pendonor anonim untuk menciptakan anthrobot. Sel trakea ini memiliki fitur silia yang dapat membuat sel-sel bergerak. Gizem Gumuskaya, salah satu penulis studi ini, menemukan cara untuk mendorong silia menghadap ke luar pada organoid sel trakea.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa sel-sel trakea dapat membentuk organoid. Anthrobot ini diharapkan dapat digunakan dalam penanganan Covid-19 dan penyakit paru-paru. Dengan kemampuannya untuk menyembuhkan luka dan jaringan yang rusak, robot ini bisa memberikan harapan baru dalam dunia kedokteran.
Anthrobot adalah hasil kolaborasi antara peneliti di Tufts University dan Harvard University’s Wyss Institute. Mereka berharap dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan terapi regeneratif yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, anthrobot juga diharapkan dapat digunakan dalam proses penyembuhan luka, baik pada pasien Covid-19 maupun penyakit paru-paru lainnya.
Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, penemuan ini memiliki potensi besar dalam dunia medis. Dengan menggabungkan teknologi robotik dan biologi, ilmuwan dapat menciptakan perangkat yang dapat bekerja di dalam tubuh manusia untuk menyembuhkan luka dan memperbaiki jaringan yang rusak. Hal ini bisa menjadi terobosan besar dalam bidang pengobatan, terutama untuk penyakit paru-paru yang sulit disembuhkan.
Penelitian ini memberikan harapan besar bagi pasien penyakit paru-paru dan Covid-19. Dengan adanya anthrobot, proses penyembuhan bisa menjadi lebih cepat dan efektif. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas anthrobot ini saat digunakan dalam praktek medis.
