SINGAPURA – Jika dilihat dari kacamata seniman botani, perpaduan antara seni dan sains bisa menjadi luar biasa.
Contoh dari bentuk seni ini sekarang dipajang di Singapore Botanic Garden, yang menjadi tuan rumah pameran kolaboratif pertamanya dengan masyarakat seni botani di Asia Tenggara. Pameran itu disebut Flora Of Southeast Asia.
Ilustrasi oleh seniman botani pernah digunakan untuk merekam dan mendokumentasikan spesies tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan. Penekanannya adalah dan masih pada akurasi ilmiah.
Meskipun ada cara lain untuk melakukan ini saat ini, termasuk fotografi, seni botani dapat menangkap detail dengan presisi dan mendalam, termasuk siklus hidup tumbuhan, yang tidak mungkin dilakukan dengan fotografi.
Pameran ini menyoroti keragaman kehidupan tumbuhan di wilayah ini dengan bantuan co-organizers Botanical Art Society (Singapore) (BASS), dan bekerja sama dengan Indonesian Society of Botanical Artists, Botanical Artists Thai dan Philippine Botanical Art Society.
Pameran ini berfokus pada tanaman asli Asia Tenggara, mulai dari pohon hutan dan anggrek hingga tanaman kantong semar dan bahkan jamur.
Karya seni botani membutuhkan pemahaman tentang morfologi tanaman – bentuk, bentuk, dan strukturnya. Namun, Anda tidak perlu menjadi ilmuwan untuk melakukan ini. Ms Carrie-Ann Lee, Presiden BASS, mengatakan anggota termasuk pecinta seni, pemula serta seniman dicapai.
“Beberapa orang menciptakan seni botani sebagai tantangan kreatif, yang lain ingin bersantai atau sekadar menikmati alam,” tambahnya.
Salah satu anggota, Ibu Seey Seey Leong, seniman dan pendidik, mengatakan bahwa dengan seni botani, “Anda harus teliti dan teliti”.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”