Jakarta, Beritasatu.com – Untuk mengantisipasi puncak kasus Covid-19 yang diperkirakan terjadi pasca libur Natal dan Tahun Baru, Kementerian Kesehatan (Kemkes) mengerahkan berbagai upaya. Salah satunya dengan menambah tenaga kesehatan khususnya perawat.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, berharap relawan perawat Covid-19 harus lulus tes profisiensi. Lulus uji profisiensi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa lulusan keperawatan kompeten atau tidak menjadi perawat.
“Karena pekerjaan perawat sangat erat kaitannya dengan keselamatan pasien, kami harus memastikan mereka kompeten. Jika tidak kompeten akan berdampak pada keselamatan pasien dan perawat itu sendiri, ”kata Harif kepada Suara Pembaruan, Minggu (27/12/2020).
Selain itu, Harif juga menyarankan bahwa karena perawat relawan relatif baru dan belum berpengalaman, perawat senior harus ditugaskan untuk setiap posisi sebagai supervisor yang bertanggung jawab atas layanan tersebut.
Ia mengapresiasi rencana pemerintah menambah jumlah perawat. Penambahan ini diharapkan dapat mengurangi beban petugas kesehatan dalam pelayanan Covid-19, sehingga mengurangi risiko tertular Covid-19 dan memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien. Jumlah perawat yang meninggal akibat infeksi Covid-19 saat ini 162 orang. Saat ini, 5.200 perawat menjadi sukarelawan untuk Covid-19.
“Secara nasional jumlah perawat memang tinggi, tapi di tingkat institusi justru ada kekurangan,” kata Harif.
Menurut Harif, kasus positif terus meningkat dan kita belum tahu kapan itu akan berakhir. Perawat tambahan diperlukan untuk mengantisipasi efek negatif akibat beban kerja perawat yang tinggi. Bila memungkinkan, tenaga kesehatan bisa menghindari kelelahan, tekanan psikologis yang tinggi, dan sejenisnya.
Dia mengatakan jumlah perawat yang menangani Covid-19 sangat dinamis karena layanan Covid-19 juga berkembang. Saat dimulainya pandemi, ada sekitar 110.000 perawat yang bertugas di fasilitas layanan Covid-19. Namun, belakangan ini sulit untuk mendapatkan angka pastinya. Yang jelas angka ini terus meningkat dengan penambahan kasus, penambahan rumah sakit, tempat tidur dan petugas pengawasan.
Jumlah perawat di Indonesia sendiri tercatat lebih dari satu juta orang, namun yang sudah mendapat Surat Tanda Registrasi (STR) atau ijin praktek sekitar 983.000. Setiap tahun , 80.000 hingga 100.000 perawat terdaftar melamar ujian kompetensi. Lulusan ini berasal dari sekitar 960 institusi pendidikan keperawatan di Indonesia.
Sumber: Suara Pembaruan
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”