Divya Karyza dan A. Muh. Ibnu Aqil (The Jakarta Post)
PREMIUM
Jakarta
Kam, 2 September 2021
Pelanggaran data yang dilaporkan dari sistem Electronic Health Alert Card (eHAC) yang sekarang tidak berfungsi menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan aplikasi PeduliLindungi, bagian penting dari strategi ‘hidup dengan COVID-19’ pemerintah “.
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki dugaan pelanggaran data dari sistem eHAC lama, yang membahayakan data sekitar 1,3 juta pengguna. Sistem ini terutama digunakan oleh Departemen Kesehatan untuk membantu pelacakan kontak COVID-19.
Insiden itu, yang tidak biasa mengingat keamanan siber yang buruk di negara itu, terungkap oleh penyedia enkripsi vpnMentor, yang menulis dalam sebuah laporan pada hari Senin bahwa data tersebut mencakup detail kontak, identitas detail peta, dan hasil tes COVID-19.
“Kementerian Kesehatan yakin bahwa tidak ada data pribadi pengguna eHAC yang diungkapkan. Data di…
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten situs web dan aplikasi kami
- Surat kabar digital harian e-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”