Pejabat daerah di Pulau Madura, timur laut Indonesia, Jumat mengatakan bahwa setidaknya 45 paus pilot yang terdampar di pantai di sana mati, sementara tim penyelamat berhasil mendorong mereka pergi, tiga di laut.
Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang berada di tempat kejadian, mengatakan kepada wartawan bahwa relawan mulai berdatangan pada Kamis ketika berita pelarangan pertama kali muncul. Dia mengatakan mereka awalnya dapat mendorong beberapa paus kembali ke laut, tetapi mereka kembali.
Gubernur mengatakan akan ada penyelidikan terhadap terdampar dan sampel paus mati akan dikirim ke universitas regional untuk dipelajari. Dia mengatakan paus lainnya akan dikubur pada Sabtu setelah air surut dan ekskavator dapat digunakan.
Ada serangkaian kasus paus pilot terkenal yang terdampar di Pasifik Selatan, termasuk insiden di Selandia Baru dan di pulau Tasmania, Australia, tempat ratusan paus mati.
Tidak sepenuhnya dipahami mengapa paus terdampar sendiri, tetapi mereka dikenal sangat sosial dan melakukan perjalanan dalam kelompok besar yang disebut polong. Mereka akan sering mengikuti seorang pemimpin dan kadang-kadang datang membantu anggota tubuh yang terluka atau tertekan dari polong mereka.
Whale Stranding Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat, mengatakan pada tahun 2020 lebih dari 70 mamalia laut ditemukan terdampar, termasuk duyung, yang merupakan mamalia laut berukuran sedang yang terkait dengan manate.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”