Siapakah Anwar Ibrahim yang “menggulingkan” Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin?

Jakarta, CNBC Indonesia – Politik Malaysia kembali memanas. Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan dia akan membuat pemerintahan baru karena dia menggulingkan pemerintahan Muhyiddin Yassin.

Anwar mengatakan dia telah mendapatkan “mayoritas kuat” anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Ia bahkan akan menemui Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, untuk meresmikan pengangkatannya sebagai Perdana Menteri.

Tapi siapakah Anwar Ibrahim?


Anwar adalah politikus Malaysia yang kontroversial. Lahir di Bukit Mertajam pada 10 Agustus 1947, pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri periode 1993-1998.

Anwar juga menjadi menteri keuangan Malaysia dari tahun 1991 hingga 1998, sementara itu menjadi anggota Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), partai koalisi utama Barisan Nasional (BN) yang berkuasa di ‘waktu.

Pria berusia 73 tahun itu juga pernah menjadi pemimpin kelompok oposisi ke-12 dan ke-16 sejak Mei 2020 dan sejak Agustus 2008 hingga Maret 2015. Saat ini, Anwar adalah Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) ke-2 dan pemimpin Pakatan Harapan. (PH) koalisi oposisi. Anwar juga menjadi Anggota Parlemen (MP) Port Dickson sejak 2018.

Namun, Anwar dipenjara karena skandal sodomi dan dibebaskan dengan tidak hormat pada 2 September 1998. Anwar menggugat Perdana Menteri Mahathir Mohammad atas tuduhan pencemaran nama baik karena dituduh membuat tuduhan tidak bermoral dan menyebut Anwar pencemaran nama baik. homoseksual pada konferensi pers di Malaysia.

Beberapa pengamat internasional saat itu menyebut Anwar pernah masuk penjara karena berselisih dengan Mahathir akibat krisis yang melanda Malaysia pada 1997 silam.

Pada 2 September 2004, Anwar dibebaskan oleh Perdana Menteri Abdullah Badawi. Dia melanjutkan karir politiknya melalui Partai Keadilan (PK) dan kelompok oposisi Malaysia yang memperebutkan pemilihan umum 2008 dan 2013. Dia adalah pemimpin oposisi dari 2008 hingga 2015.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 16 Juli 2008, Anwar kembali ditangkap karena melakukan sodomi terhadap salah satu asisten pribadinya, Saiful Bukhari Azlan, namun dibebaskan sehari kemudian setelah membayar jaminan.

Nama Anwar dikembalikan setelah dia mengaku dikhianati oleh rekan-rekan politiknya di koalisi Pakatan Harapan (PH) pada awal tahun 2020. Hal ini tentu saja berhasil memupus harapan Anwar menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Namun berbulan-bulan kemudian, Anwar kembali dan bahkan mengaku menguasai parlemen. Dengan suara terbanyak, Muhyiddin Yasin bukan lagi Perdana Menteri.

“Saat ini dengan jumlah yang saya miliki, Muhyiddin bukan lagi Perdana Menteri,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

(Kepala / kepala)


More from Casildo Jabbour
Trump mendesak gubernur Wisconsin untuk mengakhiri kerusuhan ‘CEPAT!’
Presiden Trump pada hari Selasa meminta Gubernur Wisconsin Tony Evers untuk segera...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *