Laporan Saudi Gazette
DJEDDAH – Pemerintah kota Jeddah baru-baru ini meluncurkan proyek penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk memerangi demam berdarah, sebagai bagian dari inisiatifnya untuk melestarikan lingkungan.
Demam berdarah merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti.
Proyek ini berencana menggunakan nyamuk ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah nyamuk yang menularkan virus dengue.
Cara ini sudah teruji dan terbukti berhasil di sejumlah negara yang mengalami masalah ini, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan Indonesia.
Uji coba awal metode ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia. Nyamuk yang terinfeksi bakteri “ajaib” mengurangi kemampuan serangga untuk menyebarkan demam berdarah.
Uji coba berlangsung di kota Yogyakarta, Indonesia, dan diperpanjang dengan harapan dapat memberantas virus tersebut. Tim Program Nyamuk Dunia mengatakan itu bisa menjadi solusi untuk virus yang telah menyebar ke seluruh dunia.
Proyek Jeddah bertujuan untuk menemukan solusi yang menjaga kesehatan masyarakat, membatasi penyebaran penyakit di masyarakat, dan menyediakan lingkungan yang bersih tanpa pestisida kimia.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya nasional bersama untuk meningkatkan kualitas hidup bekerja sama dengan Otoritas Kesehatan Masyarakat “Weqaya” dan Kota Sains dan Teknologi Raja Abdul-Aziz (KACST).
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”